Kepala Desa Kanekes, Saidja, meminta pengunjung Saba Budaya Baduy mematuhi peraturan adat yang berlaku usai Baduy Dalam menjadi wilayah blank spot internet. Saidja mengingatkan penggunaan handphone di Kawasan Baduy Dalam dilarang oleh adat.
"Di Baduy Dalam memang tidak boleh memainkan handphone kalau bawa saja tidak apa. Jadi handphone sama sekali nggak boleh dipakai, apalagi buat foto-foto itu nggak boleh," kata Saidja, dikonfirmasi, Sabtu (7/10/2023).
Selain handphone, pengunjung juga dilarang memasuki sejumlah tempat yang dianggap sakral oleh orang Baduy, salah satunya hutan adat. Untuk mengetahui larangan adat yang berlaku, kata Saidja, pengunjung yang datang dan ingin berkeliling harus didampingi oleh warga Baduy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak aturan adat yang harus diikuti bukan cuma orang Baduy, tamu yang datang juga harus ngikutin," jelasnya.
Saidja menegaskan, kawasan Baduy Dalam punya aturan yang lebih ketat dibanding kawasan Baduy Luar. Meski begitu, masih ada pengunjung yang diam-diam menggunakan handphone di Baduy Dalam.
![]() |
Tindakan pengunjung, lanjut Saidja, membuat para tetua adat geram. Tetua adat pun melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memutus pancaran sinyal internet di Baduy Dalam.
Sekarang sinyal internet di Baduy Dalam sudah resmi diputus. Saidja berharap, pemutusan sinyal internet ini bisa membuat pengunjung lebih menaati peraturan yang berlaku di Baduy.
"Memang tetua adat nggak suka kalau ada sinyal di sana (Baduy Dalam), iya masih ada yang suka diam-diam main handphone padahal nggak boleh. Setiap ada tamu yang datang, saya sudah sering bilang untuk taati peraturan adat," pungkasnya.
(taa/taa)