Warga terdampak kebakaran di Jalan Jatayu RT 008 dan 009 RW 05, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Jaksel), sementara tinggal dalam tenda-tenda pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama. Salah satunya warga bernama Dewi (26).
Dewi mengatakan sudah tinggal di tenda pengungsian sejak kejadian pada Rabu (4/10). Dewi menjelaskan ia mengetahui adanya kebakaran karena mendengar teriakan warga.
"Dari awal sudah di sini (pengungsian). Waktu kejadian tiba-tiba ada yang teriak, 'Mimi, itu ada api gede' tahu-tahu ada asap, sudah masuk ke rumah. Hitam banget asapnya, bau banget," kata Dewi kepada detikcom di lokasi pengungsian, Sabtu (7/10/2023).
Dewi tak mengetahui secara pasti dari mana api berasal. Namun, kata dia, warga melihat api awalnya dari arah musala dekat lapak.
"Katanya sih dari arah musala lapak, dengar-dengar. Mulai kebakaran kurang lebih jam 5 (sore). Padamnya itu jam 11-an (malam). Blangwir (Damkar) juga banyak yang dateng," ucap Dewi.
Dewi pun bergegas menyelamatkan mertua serta anak-anaknya. Dia mengaku tidak memikirkan barang-barang rumah.
"Saya langsung samperin ibu mertua saya sama selamatin anak-anak saya. Kita semua lari ke arah taman. Kalau barang-barang mah biarin, yang penting selamatin diri dulu," ungkap Dewi.
Seperti diketahui, sebanyak 124 rumah di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hangus terbakar. Ternyata, kebakaran dipicu oleh warga yang membakar sampah.
"Info dari masyarakat (kebakaran dipicu warga bakar sampah)," ujar Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda dalam keterangannya, Kamis (5/10/2023). Syamsul menjawab pertanyaan betul tidaknya kebakaran dipicu karena ada warga bakar sampah.
Hal senada diungkap petugas call center Damkar Jaksel, Surahman. Ia menyebutkan api berasal dari pembakaran sampah.
"Kalau sebabnya itu dari orang bakar sampah, merambat ke lapak," ujarnya.
(isa/isa)