.webp)
Operasi Escobar II, yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjaring 1.532 orang tersangka narkoba. Operasi Polri lewat Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba setidaknya menyelamatkan 1,9 juta orang dari bahaya narkoba.
Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) menilai hal ini patut diapresiasi. Dia mengatakan Presiden Jokowi bersikap tegas melawan kejahatan narkoba dengan memberikan arahan kepada Jenderal Sigit.
"Mengapresiasi kinerja Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Polri, di mana Kepala Satgas yaitu Irjen Asep Edi Suheri. Dan kami juga mengapresiasi arahan tegas Presiden Joko Widodo dan eksekusi Polri di bawah Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo," ucap Ketua Umum PB HMI MPO Ana Mulyana AL-Anshori kepada wartawan, Senin (3/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan ribuan tersangka kasus narkoba ini, bagi HMI MPO, adalah bentuk komitmen negara dalam memberantas narkoba. Serta, sambung Ana, menyelamatkan bangsa dari bahaya obat-obatan terlarang itu.
"Kami dari PB HMI MPO tentu sangat mengapresiasi kinerja Satgas Narkoba Bareskrim Polri dan polda, di mana telah berhasil dalam operasinya. Ini merupakan bentuk komitmen dalam pemberantasan peredaran narkoba dan menyelamatkan generasi bangsa dari bahaya narkoba," kata Ana.
Ana lalu memuji kinerja Satgas Operasi Escobar II yang telah mengungkap jaringan bos narkoba, Fredy Pratama. Seperti diketahui Fredy mengendalikan bisnis narkoba dari Thailand, dan mempekerjakan selebgram hingga oknum perwira polisi sebagai bagian dari sindikatnya.
"Operasi Escobar II merupakan pengungkapan narkoba yang luar biasa. Selama ini Polri telah berhasil mengungkap jaringan masif yang dikendalikan sindikat narkoba Fredy Pratama. Tentu kita PBH HMI MPO terus mendukung upaya Polri dalam melakukan tindakan penangkapan dan pengejaran atas kasus-kasus bandar narkoba," ungkap Ana.
"Komitmen terhadap pemberantasan peredaran narkoba ini harus terus dijalankan agar generasi muda bangsa Indonesia tidak lagi menjadi korban. Siapapun yang terlibat dalam kasus ini harus ditindak tegas tanpa pandang bulu," pungkas Ana.
