"Kemudian dari tulang iga 06092003/ML, itu ada profil DNA perempuan yang merupakan kerabat dari perempuan Catherine tersebut atas nama Grace. Kemudian dari tulang iga yang satunya lagi yang kode 06192003/ML, kita temukan profil laki-laki yang sebelumnya kita ketahui bernama David, ini adalah betul-betul anak biologis dari perempuan Grace," ujarnya.
Wahyu mengatakan dari 26 sampel usapan DNA yang diambil, hanya 4 sampel yang dapat terdeteksi. Dia mengatakan tak ada DNA orang lain yang ditemukan di rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bisa diidentifikasi hanya DNA pada usapan laptop 1-4, itu kita temukan DNA-nya David. Kemudian usapan pada HP Nokia, spot 1 dan 2, kita juga temukan DNA David. Dan usapan pada HP LG spot 1 dan 2 juga kita temukan DNA-nya David.Kemudian, dari gelas warna biru yang kita lakukan swab kita temukan DNA David," katanya.
"Jadi dari 26 titik yang kita periksa ini, kita hanya temukan DNA dari 2 korban ini: DNA dari David dan dari Grace. Jadi kalau ada alibi orang lain masuk dalam TKP tersebut, kita tak temukan adanya bukti dari profil DNA yang kita lakukan pemeriksaan," tambah dia.
Untuk diketahui, kerangka ibu dan anak ini ditemukan pertama kali pada Kamis (7/9). Polisi sebelumnya menyatakan tak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada kerangka korban.
Dalam menyelidiki kasus ini, polisi menggandeng pihak dari profesi lain, mulai psikologi forensik hingga pihak rumah sakit.
(jbr/mei)