Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Senayan, Jakarta Pusat (Jakpus) telah memerintahkan pengosongan Hotel Sultan. Nasib Hotel Sultan nantinya ditentukan oleh rencana pengembangan selanjutnya.
Sebagaimana diketahui, PPK-GBK telah mengirim surat kepada PT Indobuildco untuk mengosongkan lahan ini karena hak guna bangunan yang dimilikinya telah berakhir. Rakhmadi menuturkan pemerintah telah menyiapkan rencana pengembangan kawasan GBK menjadi kawasan terintegrasi dan modern berstandar internasional.
"Area Blok 15 di mana terletak eks HGB Nomor 26/Gelora dan 27 Gelora yang dipegang oleh Indobuildco dengan beberapa bangunan dan gedung di sana, termasuk Hotel Sultan, menjadi kesatuan dari rencana induk pengembangan kawasan GBK," kata Direktur Utama PPK-GBK Rakhmadi A Kusumo, Rabu (4/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, kuasa hukum PPK-GBK, Saor Siagian, menyebutkan selama ini pemerintah sudah menempuh cara-cara persuasif agar Indobuildco kooperatif melakukan pengosongan lahan Blok 15. Namun belum terlihat tanda-tanda iktikad baik dari Indobuildco untuk bisa bekerja sama.
Hotel Sultan Dikosongkan
Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (4/10/2023), Direktur Umum Pusat Pengelolaan Kompleks (PPK) GBK Hadi Sulistia tiba di lokasi sekitar pukul 10.40 WIB. Dirinya tiba membawa map dan ditemani sejumlah orang.
Pukul 11.02 WIB, Hadi dan rombongan keluar dari Hotel Sultan. Rombongan itu didampingi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin.
Setelah itu, spanduk peringatan berwarna merah dipasang di depan Hotel Sultan. Turut mendampingi sejumlah aparat keamanan dari pihak GBK. Spanduk itu dipasang menggunakan forklift. Spanduk itu dipasang di atas tong drum besi.
"Tanah Ini Aset Negara Milik Pemerintah Negara Republik Indonesia," demikian tertulis dalam spanduk tersebut.
Simak Video 'PT Indobuildco Sebut Pengosongan Hotel Sultan Tindakan Main Hakim Sendiri':
Dirikan Pos Pemantauan
Pihak pengelola membangun pula pos pengamanan untuk memantau pengosongan Hotel Sultan.
"Dalam hal ini, pada siang hari ini, dengan iktikad baik, kami kulonuwon, kami menyampaikan izin. Kami kulonuwon dalam rangka untuk memasang plang spanduk dan nanti juga ada pos pengamanan terkait dengan deklarasi kepemilikan atau penguasaan hak lahan negara," ujarnya.
Hadi mengatakan, secara sah, tanah tempat Hotel Sultan berdiri adalah milik negara. Untuk itu, plang permintaan pengosongan Hotel Sultan dipasang oleh pihak pengelola GBK hari ini.
"Jadi tanah ini adalah secara sah dan meyakinkan sudah melalui berbagai proses hukum itu adalah tanah milik negara. Oleh karena itu, hari ini, setelah kita melakukan beberapa kali somasi, hari ini kita lakukan deklarasi untuk disaksikan semua publik bahwa tanah Blok 15 ini adalah tanah milik negara," sebutnya.
Setelah itu, pihaknya akan terus melakukan pengawalan untuk pemasangan plang pengosongan di beberapa titik. Upaya itu akan dilakukan secara cepat.
"Oleh karena itu, saya setelah ini akan mengawal teman-teman dalam rangka pemasangan plang, di beberapa titik. Dan juga kita akan memasang pos penjagaan agar tanah ini dalam kita monitor," kata dia.
"Kami akan memastikan semua titik pemasangan akan dilakukan secara segera," tambahnya.
Sempat Sodorkan Tawaran Kerja Sama
Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengatakan bahwa pihak pengelola Hotel Sultan mengajukan tawaran kerja sama. Hal itu ditawarkan sebelum pengelola GBK memasang spanduk peringatan pengosongan Hotel Sultan.
"Pihak Indobuildco juga mengajak kerja sama. 'Nanti deh untuk ke depannya Indobuildco dan pihak PPKGBK kita buat kerja sama'," ungkap tim kuasa hukum PPKGBK, Chandra Hamzah, dalam konferensi pers di kawasan GBK, Rabu (4/10).
Merespons permintaan itu, kata Chandra, pihaknya menyampaikan ke pengelola Hotel Sultan bahwa kerja sama harus melalui mekanisme tender. Sebab, area tempat Hotel Sultan berdiri adalah milik negara.
"Yang kita sampaikan ke pihak Indobuildco adalah bahwa berdasarkan peraturan menteri keuangan, kerja sama optimalisasi aset barang milik negara harus dengan tender," tuturnya.
"Jadi nggak bisa tunjuk-tunjuk langsung. Kalau tunjuk-tunjuk langsung bisa gimana, bisa diproses aparat hukum semuanya. Kalo kerja sama dengan Indobuildco tanpa tender, masuk penjara kita semua nanti," tambah dia.
Cari Solusi untuk Nasib Karyawan Hotel Sultan
Sementara itu, pengelola GBK menyatakan akan mencari solusi nasib karyawan Hotel Sultan ketika nanti dikosongkan.
"Tadi juga pertanyaan terkait nasib karyawan, itu tentunya adalah hal hal teknis, apakah tadi langsung masuk GBK atau seperti apa ini bisa kita bicarakan dengan baik terkait hal ini," ujar Direktur Utama PPKGBK Rakhmadi Afif Kusumo dalam konferensi pers.
Rakhmadi mengatakan ada pengalaman serupa terkait nasib karyawan ketika pengosongan Taman Mini. Untuk sementara, nasib karyawan Hotel Sultan ada di bawah tanggung jawab PT Indobuildco selaku pengelola.
"Karena Kemensesneg di sini juga ada Pak Sesmen juga punya pengalaman seperti di Taman Mini bahwa karyawan tentunya hak-hak mereka sejatinya masih di bawah Indobuildco," katanya.
Rakhmadi mengatakan pihaknya masih akan memikirkan soal ini. Solusi terbaik akan dicarikan oleh pengelola GBK untuk para karyawan Hotel Sultan.
"Tetapi, kalau ke depannya masih bisa dimanfaatkan dengan baik bersama PPGBK, tentu kita akan mencari solusi terbaik untuk mereka," ungkapnya.
Optimalkan Aset
Rakhmadi juga menyebutkan akan mengoptimalkan aset tersebut kepada masyarakat sesuai RDTR (rencana detail tata ruang).
"Rencana bagaimana kita bagaimana mengoptimalisasikan aset tersebut lebih baik kepada masyarakat secara RDTR (rencana detail tata ruang)," kata Rakhmadi.
Rakhmadi mengatakan bahwa salah satunya area tersebut akan menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Selain itu akan ada aspek komersial di area yang kini berdiri Hotel Sultan tersebut.
"Tentu area tersebut ada komersialnya tentu kita ingin ke depannya ingin lebih baik lagi masyarakat bisa masuk ke dalam menikmati ada ruang terbuka hijau yang baru di sana ada aspek komersial juga tetapi ada pusat kehidupan yang lebih baik untuk masyarakat syukur syukur kita punya ikon atau landmark baru di Jakarta," ungkapnya.