HUT Ke-23 Provinsi Banten, Eks Pimpinan KPK Kritik Politik Dinasti-Korupsi

HUT Ke-23 Provinsi Banten, Eks Pimpinan KPK Kritik Politik Dinasti-Korupsi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 04 Okt 2023 16:10 WIB
Eks Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki menyampaikan catatan mulai dari budaya korupsi hingga politik dinasti mengenai kondisi yang masih ada di Banten. (Bahtiar R/detikcom)
Eks Pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki menyampaikan catatan mulai dari budaya korupsi hingga politik dinasti mengenai kondisi yang masih ada di Banten. (Bahtiar R/detikcom)
Serang -

Eks pimpinan KPK Taufiequrachman Ruki menyampaikan kritik mengenai kondisi Banten dalam peringatan HUT ke-23 Provinsi Banten dalam rapat Paripurna DPRD. Di usia yang ke-23 ini, menurutnya, Banten masih memiliki catatan, dari budaya korupsi hingga politik dinasti.

Ia mengatakan Banten saat ini mengalami perbaikan, termasuk dalam hal infrastruktur. Tapi, dalam pelaksanaan good governance dan clean governance secara umum masih banyak catatan.

"Jujur dan terbuka, saya ingin kritik keras kondisi berikut," kata Ruki di DPRD Banten, Rabu (4/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, penyehatan Bank Banten saat ini belum terwujud. Mulai dari pendirian hingga sekarang, tingkat penerimaan atas bank ini masih rendah. Kabupaten/kota di Banten juga belum menyimpan rekeningnya ke bank ini.

"Alhamdulillah (Bank Banten) sampai sekarang masih hidup, tapi belum bisa lari," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kedua, Banten masih marak kasus korupsi. Menurutnya, mengatasi korupsi tidak mudah karena harus ada perubahan mental.

"Jujur bahwa mengatasi korupsi bukan hal mudah karena ini bersumber dari hal yang di dalam yaitu sifat manusia yang disebut dengan serakah. Itu mental of greedy, susah itu menghilangkan serakah itu," ujarnya.

Ruki kemudian juga menyinggung soal kondisi politik di Banten seperti politik uang hingga oligarki atau politik dinasti. Dia mengatakan politik dinasti dan oligarki mesti dihilangkan karena menghambat orang-orang baik muncul di lingkup politik.

"Oligarki politik, dinasti politik, tolong dikurangi. Banten ini termasuk politik yang dikuasai oleh keluarga, politik keluarga merusak demokrasi mengakibatkan ketidakadilan, orang terbaik di Banten tidak akan sanggup masuk ke dunia politik karena keterbatasan dana dan bukan dari lingkaran satu," paparnya.

Di samping itu, Ruki menyampaikan soal kritik penanggulangan lingkungan. Dia menyinggung soal banjir di Serang pada tahun lalu.

"Baru hujan kemarin Serang kerendam banjir," katanya.

Kondisi lingkungan di Banten katanya banyak yang sudah rusak. Saat kemarau seperti sekarang, sawah, bendungan malah kekeringan. Di saat hujan, malah terjadi banjir.

"Artinya telah terjadi kerusakan lingkungan hidup signifikan ketika hujan banjir, ketika kemarau kekeringan," ucapnya.

Masalah-masalah ini katanya perlu pelan disikapi dan diperbaiki. Semua pihak baik DPRD, pemerintah dan masyarakatnya harus bersikap untuk Banten yang lebih Bahagia.

"Ini ada hal mendasar tapi pelan-pelan mari bersikap memperbaiki negeri ini, negeri Banten yang bahagia," pungkasnya.

Lihat juga Video 'Penampakan Sungai Ciujung Serang yang Kini Menghitam, Ikan-ikan Mati':

[Gambas:Video 20detik]



(bri/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads