Anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Nabire, Brigadir Pungky Kiswara, meminta maaf kepada publik lantaran dia membuat konten soal fitur block di aplikasi WhatsApp (WA) sumber peretasan. Dia pun telah menghapus video yang sebelumnya dia unggah di media sosial (medsos).
"Saya pertama-tama meminta maaf kepada pihak-pihak yang sekiranya dirugikan atas video saya tersebut saya meminta maaf," kata Pungky dalam sebuah video, seperti dilihat detikcom, Rabu (4/10/2023).
Pungky sudah menghapus video soal fitur block di WA sumber peretasan. Dia mengatakan niatnya hanya memberi informasi dan imbauan, namun kini dia sadar informasi yang dia sampaikan salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun saya tidak ada niatan sama sekali untuk memberikan isu hoaks atau menjatuhkan pihak-pihak tersebut. Tidak ada sama sekali niatan saya seperti itu," ucap Pungky.
Pungky pun menjelaskan asal-muasal tercetus ide membuat konten soal fitur block di WA sumber peretasan. Dia mengaku kerap menerima laporan masyarakat soal peretasan melalui WhatsApp.
"Karena jujur, saya bersama rekan-rekan saya di sini, khususnya di Papua, kami sudah beberapa kali mendapati laporan seperti itu. Dan ada korbannya datang melapor," ungkapnya.
"Saya pun tidak tau pasti dan paham, kenapa sampai bisa terjadi seperti itu. Contohnya kemarin undangan aplikasi, undangan pernikahan. Jadi saya cuma sebatas mengimbau kepada rekan-rekan, masyarakat agar selalu berhati-hati jika mendapati hal seperti itu," pungkasnya.
@pungkykiswara Mari kita bersama-sama memberikan himbauan agar keluarga dan teman2 kita tidak menjadi korban dari orang-orang yang tidak betanggung jawabππ» sekali lagi saya meminta maaf kepada pihak2 yang merasa di rugikan atas VT saya sebelumya, jujur saya tidak ada niat sama sekali untuk memberikan berita hoaxππ» hanya ingin menghimbau agar masyarakat selalu berhati2 jika menemukan hal2 yang sekiranya dapat merugikan kitaπππ» #fyp #hatihati #himbauan β¬ suara asli - Pungky Kiswara
Dalam kesempatan terpisah, Kabag Penum Divis Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan informasi dalam konten video yang diunggah Pungky tidaklah benar alias hoax.
"Jadi itu hoax. Jadi yang bersangkutan juga sudah meminta maaf atas disinfomasi," ucapnya.
Dia berujar Pungky sebenarnya kerap membuat konten imbauan positif. Hanya, menurutnya, Punky kurang melakukan riset pada konten tentang fitur baru aplikasi WhatsApp tersebut.
"Sebenarnya dia biasa membuat konten untuk memberikan imbauan-imbauan yang positif, hanya di konten itu sedikit kurang riset. Mudah-mudahan ke depannya yang bersangkutan tidak mengulangi kesalahan itu," ujar Nurul.
(aud/aud)