.webp)
Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Mahasiswi Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial SMQF, yang diduga bunuh diri dengan cara lompat dari lantai 4 Gedung Asrama Putri UMY, sempat meminta sepeda motor kepada orang tuanya. Motor tersebut sudah dibelikan, namun masih menunggu STNK terbit untuk dikirim ke Yogyakarta.
Dilansir detikSumbagsel, Rabu (4/10/2023), sepupu dari korban yang bernama Yulia menceritakan dirinya pun sempat chatting dengan korban. Saat chatting, Yulia meminta korban SMQF bersabar terkait motornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia itu terakhir nge-chat minta motor, dikarenakan ayahnya ini jauh, jadinya dia menghubungi saya. Dan sudah dibelikan cuma tinggal dikirimkan dan menunggu STNK, sering teleponan nanya motornya sudah dikirim belum. Saya bilang sabar, motor sudah ada, tinggal dikirim aja," kata Yulia saat ditemui di rumah duka, Selasa (3/10) siang.
Yulia menyampaikan korban memang tertutup. Korban hanya mau bercerita soal dirinya ke orang-orang tertentu saja.
Yulia menjelaskan malam sebelum kejadian, SMQF sempat menginap di tempat temannya. Yulia mendapat informasi korban murung sepulang dari tempat temannya.
"Dia tertutup, dia mau cerita itu ke beberapa orang aja tetapi dia kalau ketemu itu ceria. Sebelum kejadian, korban sempat nginep di tempat temannya waktu malam minggu, lalu minggu siang pulang ke asrama. Waktu pulang kata orang asrama dia (korban) keliatan sedih, bingung, tapi dia bilang enggak apa-apa. Dia pondok, semua keluarganya memang lulusan pondok," ujar Yulia.
Baca selengkapnya di sini.
Tonton juga Video: Mahasiswi USU Tewas Minum Racun Sianida, Polisi: Bunuh Diri
