.webp)
Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PAN Muhammad Asli Chaidir menyampaikan adanya jemaah yang berangkat haji tidak berdasarkan nomor urut antrean asal sudah membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Chaidir mempertanyakan hal tersebut ke Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Hal itu disampaikan Asli dalam rapat kerja Komisi VIII dengan Menteri Agama di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/10/2023). Chaidir meminta penjelasan langsung dari Yaqut.
"Pengisian kuota yang dibuka di hari terakhir pengisian kuota yaitu pada tanggal 14 Juni 2023 hari Jumat, di mana dibuka pengisian kuota yang tidak berdasarkan nomor urut antrean melainkan kepada siapa saja yang membayar BIPIH, diberikan kuota reguler, mohon dijelaskan payung hukum dan pengisian kuota berdasarkan siapa saja yang mampu membayar tersebut," kata Chaidir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yaqut kemudian membeberkan alasannya. Dia mengakui memang ada beberapa jemaah haji yang tidak ada dalam daftar tunggu, namun bisa berangkat haji. Yaqut mengatakan hal itu lantaran banyaknya calon jemaah di daftar tunggu yang memutuskan tak berangkat.
"Karena memang tidak semua calon jemaah yang berada di waiting list bahkan yang sudah lunas sekalipun itu ya siap berangkat," ujar Yaqut.
"Jadi banyak kendala yang kemudian muncul belakangan, sehingga memutuskan jemaah untuk tidak berangkat atau membatalkan diri, ada sakit atau ada keperluan yang lain," sambung dia.
Lebih lanjut, Yaqut mengatakan saat ini ada jemaah haji yang masih berada di Arab Saudi. Yaqut menyebut total ada enam jemaah yang masih dirawat di sana.
"Sampai dengan hari ini masih ada sekitar enam jemaah yang masih berada di Saudi karena sakit dari 77 angka yang kita laporkan di sebelumnya, tinggal 6 yang masih dirawat di sana sehingga masih belum terhitung dengan presisi," tuturnya.
Lihat juga Video 'Sorotan Menag soal Haji 2023 Usai Ratusan Jemaah Meninggal-Satu Hilang':
