Seorang bocah SD di Bangka Belitung diterkam buaya dan menghilang saat sedang memancing. Diketahui, korban diterkam buaya saat sedang memancing ikan di sungai bersama sang ayah.
Setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR, korban akhirnya ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Berikut informasi selengkapnya.
1. Awal Mula Bocah SD Diterkam Buaya
Raflesia alias Ropi, bocah SD di Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Bangka, diterkam buaya di Sungai Rembuyang. Peristiwa terjadi pada Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasinya di perbatasan Desa Baskara Bakti dengan Desa Tanah Merah, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah. Saat itu, korban sedang mancing di Sungai Rembuyang, Bangka Tengah, dengan sang ayah.
Lalu, sekitar pukul 18.00 WIB, seekor buaya tiba-tiba muncul menerkam Raflesia. Sang ayah, Muhri (45), yang berada di samping korban, mencoba menyelamatkan putranya, tetapi tidak berhasil.
"Iya, ayah korban sempat berusaha menyelamatkan anaknya dari terkaman buaya, namun tidak berhasil," jelas Kepala Basarnas Babel I Made Astawa, seperti dilansir detikSumbagsel, Jumat (29/9/2023) malam.
"Korban bernama Rafles. Saat itu korban dan ayahnya sedang memancing, tiba-tiba seekor buaya secara mendadak langsung menerkam bocah tersebut, sempat diselamatkan (ayah korban) namun gagal," tegas Kepala Basarnas.
![]() |
2. Tim SAR Turun Tangan
Melihat anaknya disambar buaya, sang ayah melapor ke warga sekitar untuk meminta bantuan. Diketahui, korban dan ayahnya pergi memancing pukul 15.45 WIB. Sementara itu, tim SAR mendapat laporan sekitar pukul 18.30 WIB.
"Kita memberangkatkan 1 tim rescue menuju lokasi kejadian dan membuka operasi SAR gabungan. Hingga dilaporkan, korban belum berhasil ditemukan," ujar Kepala Basarnas Babel I Made Astawa.
3. Pencarian Korban dengan Tebar Jaring
Bocah SD di Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Pulau Bangka, yang bernama Raflesia diterkam buaya di Sungai Rembuyang. Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban dengan cara menebar jaring.
"Tim SAR Gabungan mencari korban dengan menggunakan rubber boat dan memasang jaring di dua titik di hulu dan di hilir," kata Komandan Tim (Dantim) SAR, Danang, Jumat (29/9/2023) malam.
Danang menyebut pihaknya menerima laporan adanya warga diterkam buaya dan hilang di Sungai Rembuyang, Desa Tanah Merah, pukul 18.30 WIB. Laporan itu disampaikan oleh warga Tanah Merah bahwa ada anak diduga diterkam buaya.
Menindaklanjuti laporan ini, Basarnas mengirimkan tim ke lokasi. Kemudian, tim bersama relawan dibantu warga hingga saat ini masih melakukan pencarian siswa kelas 5 SD tersebut.
4. Baru Pertama Kali Terjadi
Anak SD berusia 11 tahun di Bangka Belitung hilang setelah diterkam buaya saat sedang memancing dengan ayahnya. Peristiwa konflik buaya dengan manusia di kawasan Sungai Rembuyang itu baru pertama kali terjadi.
"(Konflik) di lokasi ini baru sekali terjadi, sebelumnya pernah ada (laporan). Kendala saat ini belum ada. Namun, kami mengimbau warga yang melihat ke lokasi atau mendatangi lokasi agar menjauh dari tepi sungai. Selain berbahaya, kemungkinan buaya ini malah ngumpet karena ramai," tambahnya.
5. Korban Ditemukan Tewas
Raflesia, bocah SD yang diterkam buaya di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, akhirnya ditemukan. Korban ditemukan meninggal dunia.
"Korban (Raflesia) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," jelas Kepala Basarnas Babel I Made Astawa, Sabtu (30/9/2023).
Korban ditemukan pada Sabtu (30/9/2023) pukul 12.38 WIB, dengan kondisi badan utuh dan masih mengenakan pakaian. Ada sejumlah luka gigitan di jenazah korban akibat serangan reptil ganas tersebut.
"(Korban) ditemukan di lokasi terakhir diterkam buaya. Posisinya telungkup dan masih mengenakan pakaian," kata Made.
Setelah dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka. Setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah segera dikebumikan.
(kny/dnu)