.webp)
Kebakaran melanda Pasar Slogohimo Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng). Kebakaran tersebut berhasil dipadamkan usai lebih dari lima jam proses pemadaman. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (28/9/2023) sore. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran di Pasar Slogohimo Wonogiri. Berikut sederet faktanya:
Baca juga: Pasar Slogohimo Wonogiri Kebakaran! |
Awal Mula Insiden Kebakaran
Kebakaran Pasar Slogohimo Wonogiri terjadi pada Kamis (28/9/2023) diketahui sejak pukul 16.00 WIB. Mulanya, titik api diduga berasal dari dalam pasar bagian tenggara. Api kemudian melebar ke sisi utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar (Pasar Slogohimo terbakar)," kata Camat Slogohimo Agus Pramono saat dihubungi detikJateng Kamis (28/9/2023).
"Ini api melebar ke sisi utara. Damkar sudah datang, tapi belum selesai (padam). Yang penting berusaha diputus dulu agar tidak merambat," ungkap Agus.
Sejumlah personel dan unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) setempat juga telah dikerhakan di lokasi kebakaran. Tim petugas Damkar pun berupaya memadamkan api.
 Suasana pemadaman api di Pasar Slogohimo Wonogiri, Kamis (28/9/2023) pukul 20.45 WIB. (Foto: dok. Satpol PP Wonogiri) |
Akses Jalan Macet-Listrik Padam
Kebakaran di Pasar Slogohimo Wonogiri itu sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi macet. Selain itu, insiden kebakaran juga sempat mengakibatkan listrik padam di kawasan SLogohimo.
Macet parah (di kawasan sekitar Pasar Slogohimo), ya karena ada kebakaran itu," kata warga yang berada di lokasi kejadian, Doni Setyanto saat dihubungi detikJateng Kamis (28/9/2023) malam.
"Tadi di Slogohimo Kota listrik padam, gelap. Sampai di Jatisrono ini tidak padam," kata Doni.
Usai 5,5 Jam Api Berhasil Padam
Api yang melahap Pasar Slogohimo Wonogiri akhirnya berhasil dipadamkan setelah membara sekitar 5,5 jam. Meski begitu, mobil petugas Damkar masih tetap disiagakan di lokasi kejadian.
"Sudah padam, tinggal masih nunggu pendinginan," kata Kasatpol PP Wonogiri Joko Susilo saat dihubungi detikJateng Kamis (28/9/2023).
Joko mengatakan, meski sudah padam lima unit mobil Damkar Wonogiri masih berada di lokasi kejadian. Namun mobil Damkar dari luar daerah yakni dari Ponorogo dan Sukoharjo sudah kembali.
"Ya kami mulai pemadaman api pukul 17.00 WIB. Api benar-benar padam sekitar pukul 21.30 WIB tadi. Ini masih nunggu asap-asapnya hilang dulu," jelas Joko.
 Kondisi terkini Pasar Slogohimo Wonogiri usai terbakar, Jumat (29/9/2023). Foto: dok. Prokopim Setda Wonogiri |
Polisi Lakukan Olah TKP Kebakaran
Polisi juga sudah turun tangan menyelidiki penyebab kebakaran di Pasar Slogohimo Wonogiri. Polisi melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran.
"Kita pasang police line dan melakukan olah TKP," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah kepada wartawan, dilansir detikJateng, Kamis (28/9) malam.
Andi mengatakan, sementara ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab kejadian kebakaran tersebut. Hingga kini polisi masih terus mendalami penyebabnya.
"Tugas kami dari kepolisian saat ini melakukan pengamanan TKP. Kami menerjunkan sekitar 50 personel untuk mengamankan lokasi Pasar Slogohimo," ungkap dia.
Gunakan Sistem Scientific Investigation
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi telah meninjau lokasi kebakaran di Pasar Slogohimo Wonogiri. Pihaknya mengatakan akan mengusut penyebab pasti kebakaran dengan menggunakan sistem scientific investigation.
"Kita gunakan sistem scientific investigation," kata Ahmad Luthfi kepada wartawan di sekitar Pasar Slogohimo Wonogiri, dilansir detikJateng, Jumat (29/9/2023).
Luthfi mengatakan pihaknya turun langsung ke Wonogiri karena mengingat vitalnya fungsi pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat. Menurutnya, kasus kebakaran pasar ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi pihak lain.
"Sangat penting, maka saya perlu datang ke sini. Kita cek, nanti lakukan olah TKP dari laporan, tim Inafis dan sebagainya. Termasuk Reserse Polres Wonogiri untuk mengungkap adanya pembuktian apakah ada suatu kelalaian maupun lainnya," jelasnya.
(wia/imk)
