PT Brantas Abipraya (Persero) kembali memperkuat komitmennya dalam menjaga lingkungan dan mengurangi dampak pemanasan global. Hal ini dilakukan melalui aksi penghijauan lingkungan dengan penanaman 5.500 bibit pohon di PLTM Padang Guci-1 dan PLTM Padang Guci-2.
Berlokasi di Desa Bungin Tambun, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, aksi ini akan dilakukan pada awal Oktober 2023.
"Penanaman bibit ini juga untuk menunjukkan dukungan nyata Brantas Abipraya dalam program Pemerintah Net Zero Emission melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar pembangunan lingkungan yakni Abipraya Peduli Lingkungan, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan taraf hidup desa sekitar PLTM," ujar Direktur SDM dan Umum Brantas Abipraya Tumpang Muhammad dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Tumpang mengatakan aksi penghijauan ini akan dilakukan dengan menanam berbagai jenis pohon. Beberapa di antaranya, 1.100 bibit pohon sengon, 1.100 bibit pohon mahoni, 1.100 bibit pohon durian, 1.100 bibit pohon mangga, dan 1.100 bibit pohon jengkol. Lokasi pembibitan direncanakan memanfaatkan lokasi lahan kosong di sebelah bangunan mess pegawai PLTM Padang Guci.
Sebelumnya, Brantas Abipraya juga telah melakukan beberapa program penghijauan. Salah satunya dengan melakukan penghijauan kawasan bendungan yang digarap, seperti di greenbelt Waduk Tukul Pacitan.
Brantas Abipraya juga melakukan penghijauan Bendungan Ciawi, yaitu penghijauan hulu sungai Ciliwung dan Cisadane, serta menanam 3.000 bibit pohon di Desa Cibeureum-Bogor.
Melalui Abipraya Peduli Lingkungan, kata Tumpang, pihaknya juga memiliki program penanaman pohon sengon sebanyak 12.500 pohon di Desa Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Brantas Abipraya juga melakukan penanaman di area PLTM Padang Guci 1 dan PLTM Padang Guci 2 yang masing-masing memiliki lahan seluas 1,2 hektare. Sebanyak 1.720 pohon yang ditanam sepanjang hulu sungai di antaranya, 370 batang pinus, 850 batang durian, 500 batang mangga.
Selain pepohonan, sebanyak 30.000 polybag Vetiver pun ditanam untuk mencegah tanah longsor dan menghambat banjir. Penanaman ini turut menggandeng masyarakat lokal dengan pola tumpang sari dengan tanaman sayuran di bawah tegakan pohon buah dan pelindung tersebut.
"Masyarakat adalah salah satu bagian penting untuk kemajuan Brantas Abipraya, ini adalah bukti komitmen kami sebagai BUMN konstruksi, kami tidak hanya fokus membangun Indonesia melalui karya infrastruktur namun juga dengan turut mensejahterakan, membantu sesama lewat program TJSL. Kemajuan Brantas Abipraya juga tentunya atas dukungan masyarakat sekitar, untuk itulah kami berinvestasi pada masyarakat dan lingkungan dalam wujud program TJSL," pungkas Tumpang.
(ncm/ncm)