Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengatakan pentingnya berlomba-lomba dalam kebaikan atau Fastabiqul Khairat. Menurutnya kehidupan di dunia hanya sementara, sedangkan kebaikan akan mendatangkan keberkahan dan kebaikan lainnya.
"Dalam melakukan kebaikan itu harus dilatih, kita ke masjid harus dibiasakan, bersedekah harus dirutinkan dan membaca Al-Qur'an harus dibiasakan," ujar Yandri Susanto dalam keterangannya, Kamis (28/9/2023).
Hal ini disampaikan Yandri saat menghadiri acara Maulid Nabi dan Khatam Iqra Majelis Ta'lim Darul Kolot di Cikande Permai Serang (27/9) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan memberantas buta membaca Al-Qur'an ini ditujukan bagi masyarakat yang sudah berusia lanjut. Karena itu, Yandri berharap metode yang digunakan harus dibuat menarik dan membuat masyarakat semangat untuk mengaji.
"Saya bersyukur dengan adanya majelis ta'lim pembelajaran Al-Qur'an bagi orang dewasa, biasanya khan untuk anak kecil. Di Majelis Ta'lim Darul Kolot ini terlihat bahwa usia lanjut bukan hambatan belajar Al-Qur'an," jelas Yandri
"Belajar membaca Al-Qur'an tidak mengenal umur, semua orang muslim harus bisa membaca Al-Qur'an sebagai bekal di akhirat nantinya," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Yandri juga menyampaikan pentingnya pendidikan diniyah dimasukan dalam sistem pendidikan nasional dan Rencana Jangka Panjang Pembangunan Nasional (RPJPN) 2025-2045.
"Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila penting bagi kita untuk memasukkan pendidikan diniyah dalam Sistem Pendidikan Nasional serta RPJPN 2025-2045. Sehingga menuju Indonesia emas tahun 2045 kita akan menciptakan generasi yang unggul dan berakhlak mulia untuk memenangi persaingan global dan menjadi negara maju," jelasnya.
"Sebagai pelengkap pendidikan formal, diniyah memberikan pendidikan agama islam kepada masyarakat. Masyarakat diajarkan membaca Al- Qur'an, hadits, sampai dengan praktek ibadah yang sesuai tuntunan agama," pungkas Yandri.
(ncm/ega)