Jakarta - Aktivis biasanya berdemo, namun kali ini malah didemo. Kantor perwakilan Greenpeace Indonesia didemo oleh seratusan orang yang menamakan diri Komite Masyarakat Anti Antek Imperialis.Komite tersebut rupanya gerah dengan aksi Greenpeace Indonesia. LSM internasional pemerhati lingkungan hidup ini tercatat dua kali beraksi di Jakarta. Pertama, menggenangi kantor Menko Kesra dengan lumpur asli Lapindo Brantas Inc. Kedua, mengasapi kantor Menhut.Massa Komite menggelar aksi di depan Kantor Greenpeace di Jl Cimandiri, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2006). Mereka menaiki 2 metromini dan tiba pukul 14.10 WIB.Mereka membentangkan sebuah spanduk putih besar dengan tulisan berwarna merah "Greenpeace jangan jadi antek imperialis".Berbagai selebaran bertuliskan "Ganyang Greenpeace", "Jangan jual nama rakyat untuk kepentingan asing" dan "Jangan jadi aktivis kapitalis" dibagi-bagikan kepada pengguna jalan."Kenapa Greenpeace tidak mengurusi Freeport, Newmont dan Exxon yang jelas-jelas telah merusak bumi Indonesia. Kasus Lapindo hanya sebuah kecelakaan," teriak Suhem, koordinator aksi dalam orasinya."Kepada aktivis-aktivis imperialis, kami minta angkat kaki dari Indonesia," ujar Suhem.Aksi yang tidak berlangsung lama ini mendapat pengawalan 20 petugas dari Polsek Menteng. Dua anggota Greenpeace Indonesia yang berada di dalam kantor sempat menemui demonstran untuk menerima pernyataan sikap. Keduanya hanya berdiri sambil mendengarkan orasi.
(bal/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini