Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya pengendalian harga barang dan jasa dalam menekan laju inflasi. Sebab, saat ini situasi global masih dinamis, beberapa negara di Eropa pun mengalami inflasi bahkan resesi. Di sisi lain, Amerika Serikat telah menaikkan suku bunga sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi.
Tito menambahkan, beberapa negara juga membatasi penjualan energi seperti gas, bahan bakar diesel, dan bensin ke seluruh dunia. Menurutnya, kebijakan ini berdampak terhadap inflasi global termasuk dalam negeri.
"Kita harus jaga terus sesuai dengan arahan Bapak Presiden untuk mengendalikan harga barang dan jasa agar tidak memberatkan rakyat," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (25/9).
Dalam kesempatan tersebut, Tito juga menyampaikan berbagai langkah Indonesia dalam mengendalikan inflasi. Secara mikro, setiap daerah melakukan pengendalian dengan berbagai instrumen dan didukung oleh pemerintah pusat. Di samping itu, Bank Indonesia juga melakukan pengendalian, memonitoring suku bunga, dan menjaga stabilitas harga nilai tukar rupiah.
Tito pun mengatakan berdasarkan data minggu lalu, beras menjadi komoditas yang mendapat sorotan karena mengalami kenaikan harga. Oleh sebab itu, melalui forum ini, ia ingin mendengarkan berbagai upaya yang dilakukan Badan Pangan Nasional, Kementerian Perdagangan, dan Bulog.
"Permasalahannya kenapa (harga beras) masih naik, apakah sudah dikerjakan kita membanjiri pasar, ataukah belum, kalau sudah, apakah distribusinya sudah sampai ke pasar-pasar tradisional, itulah kuncinya saya kira," pungkasnya.
Lihat juga Video 'Jokowi Pamer Inflasi RI Terkendali, Bandingkan dengan Argentina hingga AS':