Dishub DKI: Tiket Berbasis Akun Bisa Cegah Penumpang Kehilangan Saldo

Dishub DKI: Tiket Berbasis Akun Bisa Cegah Penumpang Kehilangan Saldo

Brigitta Belia - detikNews
Senin, 25 Sep 2023 16:47 WIB
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) telah membuka kembali Halte Senen Sentral, Jakarta Pusat usai direvitalisasi, Rabu (7/6/2023).
Ilustrasi calon penumpang melakukan tap-in untuk masuk ke halte dan menggunakan jasa TransJ. (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengatakan penerapan sistem tiket berbasis akun atau account based ticketing (ABT) bisa meminimalisasi potensi penumpang kehilangan saldo. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sistem tersebut bertujuan mengintegrasikan data di aplikasi Jaklingko dengan kartu tiket transportasi.

"Pengguna biasanya kalau pakai kartu dan kartunya hilang itu saldonya ikut hilang. Nah ini dengan account based ticketing, maka kartunya hilang saldonya tersimpan di aplikasi," kata Syafrin pada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

"Sehingga ketika dia mau mengganti kartu, cukup memasukkan kembali id person lagi untuk kartunya. Dan otomatis akan kembali saldonya. Jadi tidak akan ada lagi yang kehilangan kartu dan hilang saldonya," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Syafrin menegaskan sistem ini belum diterapkan secara massal. Dia juga memastikan belum ada penyesuaian tarif berdasarkan pada status ekonomi penumpang.

"Iya tentu itu manfaat jangka panjangnya. Setelah kita mengumpulkan data-data profiling pengguna. Kita bisa mengetahui apakah yang menggunakan angkutan umum massal itu domisili Jakarta kah atau Bodetabek. Sekaligus penghitungan public service obligation (PSO), yang lebih efisien. Sehingga nanti menjadi lebih tepat sasaran untuk PSO-nya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Wacana Tiket Berbasis Akun di TransJ cs

Sebelumnya, penerapan account based ticketing (ABT) untuk tiga moda transportasi umum DKI Jakarta, yaitu LRT-MRT-TransJakarta mengundang polemik. Sebab, penerapan tiket berbasis akun itu disebut-sebut untuk menaikkan tarif transportasi Ibu Kota.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan tujuan penerapan tiket berbasis akun supaya subsidi tiket yang digelontorkan di tiga mode transportasi publik milik DKI itu lebih tepat sasaran.

Sebab, saat ini tarif subsidi diterapkan untuk seluruh masyarakat yang menggunakan LRT, MRT, dan TransJakarta, baik warga ber-KTP DKI maupun non-DKI. Nantinya, sistem ini akan memberikan gambaran pengguna LRT, MRT, dan TransJakarta.

Sekadar informasi, saat ini tarif TransJakarta yang diberlakukan sebesar Rp 3.500 untuk satu kali perjalanan berlaku sama untuk jarak jauh maupun jarak dekat (flat). Sama halnya dengan TransJakarta, LRT DKI juga menerapkan tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk sekali perjalanan September 2023, sementara tarif MRT Jakarta berkisar Rp 3.000-14 ribu tergantung jarak tempuh.

"ABT tentu akan untuk 3 moda. Dari ABT ini, kita akan mendapatkan profiling seluruh pengguna angkutan umum massal kita apakah TJ, MRT, dan LRT yang kemudian akan jadi perhitungan untuk efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pemberian PSO ke depannya," kata Syafrin Liputo kepada di sela rapat pembahasan APBD-P 2023 di Grand Cempaka Resort, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads