Wakapolres Malang Nonton Film Message of Kanjuruhan, Ajak Warga Bangkit

Wakapolres Malang Nonton Film Message of Kanjuruhan, Ajak Warga Bangkit

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Sep 2023 13:55 WIB
Wakapolres Malang (Dok istimewa).
Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan menyaksikan film Message of Kanjuruhan (Dok istimewa)
Jakarta -

Wakapolres Malang Kompol Wisnu Setiawan menyaksikan film 'Message of Kanjuruhan'. Wisnu mengatakan film ini sarat akan motivasi-motivasi bagi masyarakat.

Wisnu menonton film Message of Kanjuruhan di Mopic Cinemas di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (23/9/2023). Wisnu Setiawan didampingi beberapa pejabat utama Polres Malang dan Muspika Wagir.

Wisnu mengatakan di film ini sarat akan motivasi kepada masyarakat Malang untuk bangkit. Tak hanya itu, ada juga tarian tradisional dan menampilkan tempat-tempat wisata di Malang Raya yang dapat membangkitkan kembali warga Malang dan daya tarik terhadap tempat wisata di Malang Raya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesan dan kesan saya setelah melihat pemutaran film 'Message of Kanjuruhan' ini, yaitu adanya motivasi-motivasi kepada masyarakat Malang untuk bangkit, selain itu juga menampilkan budaya tradisional Malang, serta tempat-tempat wisata di Malang Raya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, director film 'Message of Kanjuruhan', Oy Abadi, mengungkap latar belakang film ini. Dia mengaku ingin ikut ambil bagian membantu para korban tragedi Kanjuruhan dengan menyelipkan pesan dalam film tersebut.

ADVERTISEMENT

"Saya hanya berpikir pada saat itu, apa yang bisa saya berikan kepada Malang. Karena saya juga tinggal di Malang, jadi pada saat kejadian saya cuman berpikir, saya tidak bisa bantu apa-apa, tapi rasa itu selalu ada di kepala saya akhirnya terseliplah sebuah tulisan 'Message of Kanjuruhan' ini," ujarnya.

Oy mengatakan butuh kepekaan untuk bisa bangkit dalam keterpurukan. Untuk itulah, dia berkolaborasi untuk membuat film ini.

"Mereka yang di sana seakan-akan menitipkan pesan kepada kita. Tinggal kepekaan kita saja, hingga sampai suatu titik di mana saya berkolaborasi untuk membikin film ini," imbuhnya.

dok istimewaSaat film 'Message of Kanjuruhan' ditayangkan di Mopic Cinemas (dok istimewa)

Oy menerangkan waktu syuting yang dibutuhkan untuk menuntaskan film ini cukup singkat hanya 12 hari. Namun, kata Oy, film ini mempunyai kesan yang sangat mendalam.

"Kita syuting tidak lama, hanya 12 hari. Tapi kalau dibicarakan bahwa seperti apa rasanya, secara pribadi bagaimana kami merasakan saat kejadian orang itu bertaruh hidup atau mati yang akhirnya tercetuslah sebuah judul 'Message of Kanjuruhan'," ungkap Oy.

Sementara itu, Co director and editor, Alfie Awra, menjelaskan ada sekitar 10 pemain yang terlibat dalam film ini. Alfie mengatakan pemain film ini sebagian berasal dari Malang.

Selain itu, seluruh tempat syuting berada di Malang seperti di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Pantai Goa China, Stadion Kanjuruhan, dan beberapa tempat lainnya.

"Motivasi kita dari awal ingin mengangkat tragedi ini bukan sebagai tragedi, tapi lebih ke perasaan kita saat berada di sisi mereka atau saat berada di sisi korban. Ada banyak pesan yang ingin mereka sampaikan, tapi tidak sampai di situ. Artinya hanya view atau melalui filosofi-filosofi atau melalui gambaran-gambaran yang lain atau firasat-firasat seperti itu," kata Alfie.

Dia menambahkan warga Malang Raya dan sekitarnya wajib untuk menonton film ini. Dia mengajak seluruh warga Malang untuk bisa bangkit dari keterpurukan dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

"Untuk warga Malang khususnya, kenapa harus nonton ini, karena kita harus bersatu. Bagi orang tua yang nonton, biar lebih care dengan anaknya dan lebih perhatian," lanjutnya.

"Apa pun itu kita harus ikhlas. Selanjutnya adalah adalah bangkit. Kita tak boleh berlarut-larut dalam dalam tragedi. Ada waktunya kita ikhlas tanpa ada sesuatu apa pun," ujar Alfie.

Simak juga Video 'Erick Thohir Akui Tak Ada yang Mampu Obati Luka Keluarga Korban Kanjuruhan':

[Gambas:Video 20detik]



(whn/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads