4 Fakta Nelangsa Balita Ponorogo Tercebur Panci Isi Sayur Panas

4 Fakta Nelangsa Balita Ponorogo Tercebur Panci Isi Sayur Panas

Tim detikJatim - detikNews
Sabtu, 23 Sep 2023 17:59 WIB
Balita di Ponorogo tercebur panci berisi sayur panas.
Balita di Ponorogo tercebur panci berisi sayur panas. (Foto: Istimewa)
Ponorogo -

Seorang balita tercebur sayur panas di Ponorogo, Jawa Timur. Korban mengalami luka bakar yang cukup serius di punggung hingga kaki dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Terkait kondisinya terkini, balita tersebut akan menjalani operasi pengangkatan jaringan kulit mati. Berikut sederet informasi yang diketahui.

1. Kronologi Balita Tercebur Sayur Panas di Ponorogo

Balita berinisial RPQ asal Desa Pulosari, Jambon, Ponorogo, tercebur ke dalam panci berisi sayur dengan kuah yang masih panas. Dikutip dari detikJatim, peristiwa terjadi pada Minggu (17/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya Minggu, 17 September 2023. Yang luka itu kebanyakan yang bagian badan bawah," kata Bidan Desa Pulosari, Suyati, Rabu (20/9/2023).

Pada Minggu (17/9), ibu korban, yang merupakan pedagang sayur matang, sedang mempersiapkan dagangan. RPQ saat itu sedang bermain di depan rumah.

ADVERTISEMENT

"Korban sedang bermain di depan rumahnya. Kebetulan saat kejadian ibu korban selesai memasak sayur," ujar Suyati, Rabu (20/9/2023).

Setelah sayur yang akan dijual itu sudah matang, sang ibu membawa panci yang isinya baru saja mendidih itu ke bagian depan rumah untuk didinginkan sebelum dikemas dalam plastik.

"Sayur itu dibawa ke depan juga untuk didinginkan sebelum dimasukkan ke plastik. Saat itulah bocah itu masuk rumah," ujar Suyati.

Orang tua korban tidak tahu bagaimana proses balita itu bisa tercebur ke dalam panci. Tiba-tiba, saja balita itu menangis dengan sebagian tubuhnya sudah di dalam panci.

"Mungkin mundur-mundur gitu. Tidak langsung diangkat. Sadarnya ketika korban menangis baru diangkat," kata Suyati.

Balita di Ponorogo tercebur panci berisi sayur panas.Balita di Ponorogo tercebur panci berisi sayur panas. (Foto: Istimewa)

2. Dibawa ke Puskesmas, Dirujuk ke Rumah Sakit

Akibat kejadian tersebut, korban RPQ mengalami luka bakar yang cukup serius. Orang tua balita itu segera melarikannya ke Puskesmas Jambon.

"Dari Puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD dr Harjono, lalu ke RSUD dr Sudono Madiun dan sampai ke RSUD dr Soetomo Surabaya," tandas Suyati dilansir detikJatim.

3. Korban Alami Luka Bakar Lebih dari 50%

Balita berusia 3,5 tahun berinisial RPQ asal Ponorogo tercebur panci berisi sayur panas hingga mengalami luka bakar di tubuhnya. Bidan Desa Pulosari, Suyati, menyebutkan, akibat kejadian itu, balita malang tersebut mengalami luka bakar di punggung hingga kaki dengan luasan luka lebih dari 50 persen.

"Korban mengalami luka bakar lebih dari 50 persen. Yang luka itu kebanyakan yang bagian badan bawah," kata Suyati, Rabu (20/9/2023).

Suyati mengatakan luka bakar yang dialami balita RPQ itu tergolong parah karena mengenai daerah fenetalia sehingga rasa sakitnya lebih parah.

"Karena daerah fenetalia sensitif, dobel rasa sakitnya. Jadi itu parahnya di situ," ujar Suyati.

Baca berita di halaman selanjutnya soal kondisi balita tercebur sayur panas.

4. Balita RPQ Berpotensi Jalani Cangkok Kulit

RPQ, balita yang tercebur sayur panas di Ponorogo, saat ini dirawat di RSU dr Soetomo Surabaya. Sebelumnya, ia sempat dirujuk ke RS Madiun, kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo untuk mendapatkan penanganan lebih intensif.

Dokter spesialis bedah plastik RSU dr Soetomo yang menangani RPQ, dr Ira Handriani SpBP-RE (K), mengatakan pasien datang 18 September 2023 pukul 03.00 WIB.

"Kondisi saat datang lemah, karena luka bakar berat. Saat korban datang, banyak cairan los dari kulit terbuka. Kondisi agak dehidrasi dan kurang stabil, sehingga kami langsung lakukan stabilisasi," ujar Ira, Jumat (22/9/2023).

Proses penanganan RPQ itu dilakukan dengan melibatkan dokter anastesi dan multidisiplin lainnya seperti bedah plastik. Tujuannya untuk melakukan stabilisasi kondisi umumnya.

"Kemudian kami lakukan resistensi cairan dan koreksi. Arena luka bakar luas banyak protein yang keluar," kata dr Ira saat ditemui di RSU dr Soetomo.

Ira menyebutkan luka bakar yang dialami RPQ ada di hampir seluruh area punggung hingga ke paha. Kemudian, di bagian perutnya hingga area genital.

"Posisi jatuh tercebur terduduk. Kaki juga. Luka bakar dihitung 37 persen, tapi dengan kedalaman yang lumayan dalam mid-dermal dan deep dermal. Itu dalam luka bakarnya," ujarnya.

Kemudian, lanjut dr Ira, penutupan luka sudah dilakukan untuk mencegah infeksi dan mengurangi nyeri. Balita itu juga akan menjalankan operasi debridement atau pengangkatan jaringan kulit mati pekan depan.

"Sempat menjalani operasi debridement luka bakar, pembersihan dan pembuangan jaringan mati. Perlu operasi lagi, pembersihan luka berkala. Pasti operasi lagi. Kalau kondisi stabil insyaallah hari Senin operasi kedua. Operasi pertama hari Rabu kemarin," jelasnya.

Dr Ira tidak bisa memastikan berapa lama lagi RPQ bisa sembuh. Mengingat kedalaman luka bakar itu membutuhkan waktu untuk proses penyembuhan. Pembersihan dan pencucian luka berkala tetap dilakukan dan akan dievaluasi perlu tidaknya cangkok kulit.

"Kalau luka bakar dalam, mungkin potensi dilakukan cangkok kulit, tandon kulit. (Cangkok kulit) harus kami evaluasi. Kondisi luka harus bersih, tidak ada infeksi, lukanya harus siap ditutup dan kondisi umum anak harus optimal," katanya.

Halaman 2 dari 2
(kny/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads