Warga Kampung Bayam yang masih bertahan di tenda JIS meminta Pemprov DKI menyediakan bus sekolah dari dan ke Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara. Transportasi tersebut diperuntukkan bagi anak-anak eks Kampung Bayam yang bersekolah di sekitar kawasan JIS.
"Kalau pemerintah menyiapkan bus untuk anak-anak sekolah, kita oke (pindah). Tapi, kalau nggak ada kesepakatan, nggak akan kita pindah. Pokoknya masih banyak pertimbangan. Kita ini manusia, harus dimanusiakan," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati kepada detikcom di kawasan JIS, Sabtu (23/9/2023).
Ia bersama warga lainnya pun sempat mencoba perjalanan dari JIS menuju Rusun Nagrak. Sebab, ia mengatakan butuh waktu 3 jam di perjalanan karena transit dari bus satu ke bus lainnya.
"Iya, 3 jam. Naik JakLingko tiga kali. Dari sini ke Priok, terus ke Kelurahan Semper Timur, terus baru ke Nagrak," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Minawati mengatakan pihaknya akan bersedia pindah ke Rusun Nagrak jika pemerintah menyetujui persyaratan yang dibuat warga Kampung Bayam.
"iya, dengan persyaratan yang kami tentukan, dengan perjanjian yang kami tentukan," ungkapnya.
Minawati mengatakan pihaknya sudah membuat surat perjanjian itu. Ia juga sudah menyerahkan surat itu kepada pihak kelurahan untuk dipelajari dan menunggu persetujuan.
"Sudah ada drafnya, kita sudah kasih Pak Lurah, Pak Lurah suruh baca," ujarnya.
"Sudah dibuat, sudah dikasih beliau. Kita suruh dia baca. Baru buatnya kemarin dan sudah berdiskusi dengan LBH Jakarta kemarin," sambungnya.
Minawati membeberkan isi perjanjian itu meliputi kesediaan menyiapkan kendaraan bus untuk anak sekolah hingga tidak adanya pergantian identitas warga Kampung Bayam.
"Satu, mereka menyiapkan mobil untuk pindah barang. Kedua menyiapkan bus sekolah untuk mengantarkan anak-anak sekolah, ketiga adalah kita pindah sementara, bukan jadi warga asli, terus tidak ada penggantian identitas, dan biaya distribusi rumah susun gratis sampai kita masuk ke Rumah Susun Kampung Bayam. Lalu tidak ada pembongkaran tenda sebelum ada solusi yang terbaik atau dipindahkan ke tempat yang layak," imbuhnya.
(taa/taa)