Siswi SD di Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso, LPSK Siap Beri Perlindungan

Siswi SD di Gresik Buta Dicolok Tusuk Bakso, LPSK Siap Beri Perlindungan

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 23 Sep 2023 10:56 WIB
Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyoroti kasus siswi SD di Gresik SAH (8), yang buta diduga akibat dicolok tusuk bakso oleh kakak kelas atau seniornya. LPSK meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik gerak cepat menangani kasus itu.

"Anak korban harus ditangani segera kondisi medisnya, perlu dilakukan tindakan yang maksimal untuk menyelamatkan indra penglihatannya. Untuk itu, perlu didorong Pemerintah Kabupaten Gresik segera memastikan layanan pengobatan dan pemulihan anak korban," kata Wakil Ketua LPSK Maneger Natusion dalam keterangannya, Sabtu (23/9/2023).

Diduga SAH dicolok hingga buta oleh seniornya yang duduk di kelas VI SD tersebut. LPSK menilai situasi ini menunjukkan anak rentan terhadap praktik-praktik perundungan di lingkungan sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maneger menyatakan pendekatan penyelesaian perkara tersebut harus komprehensif. Selain penanganan kepada korban yang harus cepat, menurutnya, anak pelaku juga perlu ditangani dengan tepat.

Dia melihat ada kondisi atau situasi yang tidak kondusif bagi tumbuh kembang anak di lingkungan mereka bersekolah.

ADVERTISEMENT

LPSK dapat mengambil peran untuk melakukan perlindungan kepada korban dalam hal terdapat ancaman atau intimidasi terhadap korban atau keluarganya selama proses hukum berjalan.

Sejauh pantauan LPSK, pemerintah daerah sudah bertindak dan kepolisian juga telah melakukan langkah-langkah penyelidikan perkara tersebut. Saat ini semuanya berjalan sesuai jalurnya. Namun, dalam situasi tertentu, di mana LPSK dibutuhkan untuk memberikan layanan, tentunya LPSK siap bergerak.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan Video 'Kasus Mata Siswi SD Gresik: 156 Anak Diperiksa-Dicarikan Sekolah Baru':

[Gambas:Video 20detik]



Siswi Disebut Tak Buta

Dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina Gresik, dr Bambang Tuharianto, mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan, SAH memang mengalami penurunan penglihatan, namun dia tidak buta.

Sedangkan terkait penyebab terjadinya penurunan penglihatan, hingga kini masih dilakukan pendalaman.

"Sudah kami lakukan pemeriksaan, jadi penglihatan yang dikeluhkan itu betul, mata kanan terjadi penurunan fungsi penglihatan. Mata kiri dalam batas normal. Kemudian dari pemeriksaan fisik makro menggunakan alat-alat yang tersedia RSUD Ibnu Sina, tidak kami temukan kelainan apa pun," kata dr Bambang Tuharianto saat konferensi pers di Mapolres Gresik, Kamis (21/9).

Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan

Tak hanya itu, dr Bambang Tuharianto menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti yang dilaporkan sebelumnya. Bambang menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan MRI di RS PHC Surabaya dengan menggunakan alat canggih, tidak ditemukan bekas-bekas atau kelainan yang sifatnya tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Penurunan Kemampuan Mata Kanan

Sementara itu, penurunan fungsi mata korban hanya terjadi di sebelah mata kanan. Sedangkan mata kiri korban SAH dalam keadaan baik-baik saja.

Terkait dengan penyembuhan mata korban, dr Bambang Tuharianto tidak bisa memastikan apakah mata korban bisa sembuh atau mengalami kebutaan.

Halaman 2 dari 2
(jbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads