Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad menilai di dalam diri setiap individu, termasuk mahasiswa, terdapat jiwa leadership dan entrepreneurship. Namun menurutnya, tidak semua orang mampu membangun potensi tersebut secara maksimal.
Hal ini ia sampaikan dalam Kuliah Umum bertema 'Leadership & Enterpreneurship' kepada sekitar 150 mahasiswa lintas fakultas Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO) pada Kais (21/9).
"Potensi itu bisa dibangun secara maksimal sehingga mampu membawa perubahan dalam perjalanan hidup menuju kesuksesan, jika kita mau mengasah leadership dan entrepreneurship secara konsisten," ujar Fadel dalam keterangannya, Jumat (22/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pimpinan MPR dari Kelompok DPD RI Dapil Provinsi Gorontalo ini menyebut ada beberapa ciri seseorang mampu mengasah jiwa leadership dan enterpreneurship. Sejumlah ciri tersebut antara lain memiliki kehangatan dan kepedulian dengan sesama, memiliki visi jangka panjang jauh ke depan, serta kuat keinginan melihat sesuatu maju dan berkembang.
Terakhir, mereka tidak pernah gentar menghadapi segala rintangan, hambatan, serta tantangan yang ada. Sebab orang-orang ini dinilainya sangat percaya pada kemampuan diri.
"Terasahnya jiwa leadership dan entrepreneurship ini sangat penting. Sebab, dua hal ini dibutuhkan di berbagai bidang seperti di politik, sosial, bisnis dan pemerintahan. Tapi, sayangnya belum pernah ada yang mengangkat ini (leadership dan entrepreneurship) menjadi ilmu tersendiri," ujar mantan Gubernur Gorontalo dua periode ini.
Fadel menambahkan leadership dan entrepreneurship harus menjadi bagian dari keseharian manusia. Terutama bagi para pemimpin dalam menjalankan tugasnya, khususnya pemimpin di pemerintahan.
"Ada beberapa kunci utama dari leadership dan kewirausahaan itu ketika dia menjabat harus muncul menjadi karakter. Pertama, dia harus inovatif tidak harus tinggal diam memberikan semangat kepada lingkungan, sehingga lingkungan tumbuh karena inovasi yang ada. Kedua, harus berani membuat terobosan," paparnya.
Ia menceritakan saat menjabat sebagai Gubernur Gorontalo, leadership dan enterpreneurship ia fokuskan untuk diasah di lingkungan pejabat wilayah pemerintahannya.
"Saya sampai membuat agenda training untuk dua hal itu, dengan mendatangkan para ahli untuk memberikan gambaran dan contoh yang utuh dari hebatnya leadership dan enterpreneurship," ungkapnya.
Menurutnya, hal tersebut sangat penting karena sudah sejak tahun 90-an muncul konsep New Public Management (NPM) dalam pemerintahan. Paradigma NPM ini meninggalkan konsep pemerintahan lama, yakni Old Public Administration (OPA).
Secara umum, lanjutnya, NPM dipandang sebagai suatu pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manajemen dan disiplin lain untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas kinerja pelayanan publik pada birokrasi modern.
"Ketika saya mengambil pendidikan S3 di Universitas Gadjah Mada (UGM), saya banyak mempelajari dan memperdalam tentang perubahan OPA ke NPM. Kemudian, saya membuat teori baru yaitu mengenai Reinventing Local Government. Dan ini saya dapat pada tahun 2007," terangnya.
Teori yang dibuatnya kemudian menjadi sebuah buku best seller berjudul 'Reinventing Local Government: Pengalaman Dari Daerah' oleh Fadel Muhammad yang rilis tahun 2008.
Mengingat pentingnya karakter leadership dan enterpreneurship, Fadel pun berpesan agar Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo menyiapkan mata kuliah terkait. Serta membuat kedua hal tersebut masuk dalam kurikulum tentang kepemimpinan dan kewirausahaan.
"Sebab, leadership dan entrepreneurship ini sangat luar biasa pula untuk pengembangan sumber daya manusia atau SDM. Ketika saya menjadi gubernur, saya memiliki tiga program unggulan," tutur Fadel.
"Pertama soal SDM, Kedua soal pertanian jagung dan Ketiga ingin mengembangkan kelautan seperti rumput laut dan budi daya ikan. Nah, SDM ini saya prioritaskan sehingga saya tempatkan di posisi teratas dalam tiga program unggulan saya itu," tandasnya.
Sebagai informasi, acara yang digelar di Kompleks Rektorat UNUGO, Kelurahan Pauwo, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo ini dihadiri Wakil Rektor I Muchlis Huutua, para dekan dan para Kaprodi serta tenaga pendidik atau dosen UNUGO.
(ncm/ega)