KLHK Targetkan 30 Persen Pengurangan Sampah di Tahun 2025

KLHK Targetkan 30 Persen Pengurangan Sampah di Tahun 2025

Annisa Aulia Rahim - detikNews
Kamis, 21 Sep 2023 13:34 WIB
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, (Annisa Aulia Rahim-detikcom)
Foto: Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, (Annisa Aulia Rahim-detikcom)
Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mentargetkan 30 persen pengurang sampah pada tahun 2025. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan, target tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2017tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Hal itu disampaikan Vivien di acara Dialog untuk Menuju Pencapaian Target Nasional pada Pengurangan Sampah Plastik: Tantangan, Peluang, dan Langkah Selanjutnya, Kamis (21/9/2023).

"Indonesia punya target pengurangan sampah 30 persen dan penanganan sampah 70 persen di tahun 2025, berdasarkan Perpres 97 2017," kata Vivien di Hotel Kempinski Indonesia, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vivien mengatakan, salah satu daerah yang disasar adalah daerah pesisir. Menurutnya daerah pesisir itu tidak memiliki pengelolaan sampah sehingga banyak sampah yang bertebaran di laut.

"Ada pastinya, dan ini karena daerah pesisir yang dijangkau. Maka daerah yg dipilih daerah-daerah pesisir. Banyak pulau-pulau, pesisir di Indonesia yang tidak punya pengelolaan sampah yang bagus. Mereka membuangnya ke laut," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Vivien menuturkan, nantinya ada beberapa strategi yang akan dilakukan dalam mencapai target tersebut. Salah satunya produsen sampah harus meโ€redesign sampahnya dan membangun bank sampahnya.

"Ya betul-betul dari hulu ke hilir ya. Kalau dari hulu itu kan mindset memilah, tadi saya sudah ngomong bahwa produsen harus me-redesign dan harus kemudian menarik kembali sampah-sampah yg dihasilkan kemasannya, kerja sama dengan bank sampah," katanya.

Ia menambahkan, nantinya pihaknya juga akan membangun ekosistem sirkular ekonomi. Hal itu dengan memanfaatkan sampah sebaik mungkin agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Kemudian, membangun ekosistem sirkular ekonomi juga, bahwa bagaimana caranya sampah itu kemudian tidak dibuang ke TPA, tapi sebagai sumber daya. Nah itu ada pusat daur ulang, bank sampah, TPST, dan sebagainya, yang lain hilirnya pakai teknologi pakai RDF, dan sebagainya," pungkasnya.

Lihat juga Video 'Menyelesaikan Masalah Kota Bandung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu':

[Gambas:Video 20detik]



(dwia/dwia)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads