Jakarta - Tak sekadar meminta uang, wartawan gadungan atau bodrek di DPR tak segan-segan memeras anggota DPR. Memang susah memberantas mereka. Yang bisa dilakukan petugas keamanan dalam (pamdal) DPR paling hanya menyita ID Card mereka."Untuk mencegah para bodrek ini beraksi saya sudah instruksikan ke pamdal dan sekretariat komisi kalau ada wartawan yang minta uang, diambil saja ID Card-nya dan tulis namanya. Nanti pihak Pemberitaan akan melakukan cek ke redaksi mereka," tegas Kepala Bagian Pemberitaan DPR Suratna pada
detikcom di Gedung Setjen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2006).Suratna mengakui pihaknya sulit untuk menyeleksi mana yang betul-betul wartawan dan mana yang bodrek, karena pada saat pembuatan pass media, para bodrek tersebut menunjukkan surat tugas dan penerbitan terakhir medianya."Kami kan sulit memantau tindakan mereka setiap hari," keluhnya.Apalagi menjelang Lebaran, lanjut Suratna, semakin banyak saja bodrek yang berkeliaran. Bahkan Rabu 11 Oktober kemarin sejumlah wartawan gadungan tersebut mendatangi Setjen DPR. Secara terang-terangan mereka meminta THR. "Sekretaris Sekjen menelepon saya dan menyampaikan kalau ada beberapa orang wartawan yang meminta uang ke Setjen. Mereka bilang gaji mereka sangat kecil dan mereka minta uang untuk THR," tutur Suratna."Saya bilang ke mereka, Setjen DPR tidak punya anggaran untuk THR wartawan," tandas Suratna.
(bal/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini