Keluarga pasien melaporkan RSUD Bangka Selatan, Bangka Belitung, ke polisi atas dugaan malpraktik karena korban meninggal setelah menjalani operasi. Pihak rumah sakit kemudian buka suara.
"Kami dari pihak rumah sakit sudah melaksanakan semua tindakan berdasarkan prosedur medis atau SOP," jelas Dirut RSUD Bangka Selatan, dr Rudi Hartono, seperti dilansir detikSumbagsel, Selasa (19/9/2023).
Pasien ini bernama Solha (66), warga Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Pulua Bangka. Dia meninggal dunia setelah tak sadarkan diri pascaoperasi tumor di punggung pasien pada Sabtu (16/9) pukul 09.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi menjelaskan terkait tidak adanya pendampingan dokter anestesi saat operasi yang dipermasalahkan pihak keluarga pasien. Dia menyebut dokter anestesi saat operasi tidak harus mendampingi.
"Jadi menurut peraturan, tidak harus didampingi dokter anestesi, bisa juga didampingi dokter yang didelegasikan. Jadi tidak harus didampingi, asal ada penataan asesi yang didelegasikan, operasi yang dilakukan sudah sesuai," tegasnya.
Sebelumnya, anak pasien Solha, Nadia (39), membuat laporan ke Mapolresta Bangka Selatan atas meninggalnya sang ibu, Solha. Dia menilai dokter yang mengoperasi ibunya tidak sesuai SOP. Alasannya, dokter saat melakukan operasi tidak ada pendampingan dari dokter spesialis anestesi.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga 'Mahasiswi USU Tewas Minum Racun Sianida, Polisi: Bunuh Diri':