Panglima: Peringatan HUT Ke-78 TNI Disiapkan di Monas

Panglima: Peringatan HUT Ke-78 TNI Disiapkan di Monas

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Rabu, 20 Sep 2023 11:30 WIB
Jakarta -

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan puncak peringatan HUT ke-78 TNI akan digelar Monumen Nasional (Monas). Yudo akan melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Nanti akan saya laporkan presiden, sementara kita siapkan di Monas, supaya masyarakat semua tahu, ikut menikmati HUT TNI ini," kata Yudo kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat (20/9/2023).

Dia mengatakan nantinya acara HUT TNI akan diselenggarakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia. Dia menjelaskan, Monas menjadi pilihannya agar pihaknya dapat menaruh alat utama sistem senjata (alutsista).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti kita selenggarakan secara serentak di seluruh wilayah nusantara tapi terpusat mungkin di Monas. Karena kalau di Istana kelihatannya kurang cukup untuk menempatkan alutsista," ujarnya.

Dalam rangka menyambut HUT ke-78, TNI juga menyelenggarakan seminar nasional. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan seminar itu penting sebagai langkah dan upaya dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan yang strategis.

ADVERTISEMENT

Selain itu, acara tersebut diharapkan bisa menjadi pijakan yang kokoh dalam mengembangkan dan memberikan rasa percaya diri dalam melaksanakan tugas di masa depan.

"Dihadapkan dengan luasnya wilayah Indonesia diperlukan pertahanan negara yang kuat dan strategi Militer baik dalam menghadapi setiap kemungkinan ancaman yang timbul," kata Yudo dalam sambutan acara seminar itu.

Yudo mengatakan Indonesia berada di persimpangan dua benua dan samudra yang mempunyai sumber kekayaan yang melimpah. Kondisi itu membuat Indonesia memiliki nilai strategis dan penting dalam konteks geopolitik dan geostrategis dunia.

"Kita semua menyadari bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki posisi sangat strategis sebagai neksus perdagangan dunia, di mana 30-40 persen total perdagangan dunia melintasi Indonesia," ucapnya.

Yudo menjelaskan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat membawa masyarakat kepada globalisasi dan modernisasi, yang tidak saja mengaburkan ancaman. Menurutnya, perkembangan ilmu juga dapat mengubah cara-cara menghadapi ancaman terhadap negara yang bersifat militer, tapi juga nonmiliter, bahkan hibrida.

"Perkembangan lingkungan strategis saat ini telah menunjukkan bahwa potensi untuk terjadinya invasi militer suatu negara masih bersifat faktual. Perang Rusia-Ukraina merupakan bukti empiris yang harus menjadi tanda peringatan atau alarm bagi kita untuk membangkitkan kembali kesadaran pentingnya pertahanan sebuah negara dengan ancaman invasi," ungkapnya.

Dia mengatakan ancaman perang di suatu negara pasti ada. Oleh sebab itu, TNI harus memiliki strategi dalam mengantisipasi ancaman tersebut.

"Ancaman perang tetap ada, oleh sebab itu TNI perlu merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman potensial, dampak faktual, dan menjadi landasan untuk perencanaan pembangunan kekuatan dalam rangka mengantisipasi ancaman di masa depan," ujarnya.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads