Muhammad Kharisma atau Pak Haji diperiksa polisi lantaran rumahnya yang berlokasi di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dijadikan studio tempat syuting film porno. Dalam pemeriksaan tersebut, Pak Haji ditanya awal mula rumahnya disewa sutradara I hingga dijadikan 'pabrik' film porno.
"Tadi total 40 pertanyaan. Seputar perkenalan saya dengan Saudara Irwan (sutradara)," kata pak Haji di Polda Metro Jaya, Senin (18/9/2023).
Dia mengatakan juga ditanya terkait awal mula sutradara I menyewa rumahnya hingga berujung dijadikan studio tempat syuting film porno. Sutradara I sendiri mulai menyewa rumahnya pada 31 Januari 2023 untuk kepentingan kantor dan tempat tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua seputar perkenalan awalnya, terus masalah rumah yang disalahgunakan awalnya seperti apa dan akhirnya saya keluarga merasa kaget mereka menggunakan rumah saya sebagai video asusila tayangan syuting," jelasnya.
Selain sutradara I, dalam kasus ini polisi telah menetapkan empat tersangka lainnya. Mereka adalah JAAS, yang berperan sebagai kamerawan, laki-laki AIS sebagai sebagai editor, dan laki-laki AT sebagai sound engineering. Ada juga wanita SE yang berperan sebagai sekretaris sekaligus pemeran film.
Kelima pelaku sudah ditetapkan jadi tersangka dan ditahan. Atas kasus tersebut, mereka dijerat Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat (1) dan/atau Pasal 34 ayat (1) jo Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 4 ayat (1) jo Pasal 29 dan/atau Pasal 4 ayat (2) jo Pasal 30 dan/atau Pasal 7 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 8 jo Pasal 39 dan/atau Pasal 9 jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.
Awal Mula Film Porno Diproduksi
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan mulanya tersangka I sebagai sutradara sekaligus pemilik rumah produksi membuat film dengan genre horor dan komedi. Namun, karena peminatnya sedikit, mereka beralih genre menjadi film dewasa.
"Awalnya itu membuat film-film yang bergenre horor maupun komedi. Dalam perjalanannya, kurang mendapat peminat akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," kata Ade Safri kepada wartawan, Senin (11/9/2023).
Saat itu film bergenre dewasa tersebut mendapatkan banyak pelanggan. Akhirnya, mereka memutuskan membuat film dewasa dengan total 120 film dewasa yang diproduksi sejak 2022. Selain itu diketahui sebanyak 10 ribu orang sudah berlangganan di website yang mereka miliki.
"Di situlah kemudian tersangka I meng-upload di 3 website dimaksud, kemudian mulai banyak pelanggan yang mengakses web sehingga selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud. Sampai dengan 120 film yang diproduksi komplotan tersangka," ujarnya.
Simak Video:Pemilik Rumah yang Dijadikan Studio Film Porno Diperiksa Polisi