Polisi Bantah Ada Penyerangan ke Kapel Jemaat GBI Cinere Bellevue di Depok

Polisi Bantah Ada Penyerangan ke Kapel Jemaat GBI Cinere Bellevue di Depok

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 16 Sep 2023 13:47 WIB
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Polisi buka suara soal adanya dugaan penyerangan puluhan orang ke kapel jemaat GBI Cinere Bellevue di Gandul, Kecamatan Cinere, Depok. Polisi membantah adanya penyerangan di lokasi.

"Tidak ada penyerangan," kata Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady saat dihubungi, Sabtu (16/9/2023).

Puluhan diketahui, massa mendatangi kapel pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB. Polisi tidak memerinci alasan massa mendatangi lokasi kapel di Gandul, Depok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya mendatangi lokasi karena habis kegiatan pengajian Subuh dan di lokasi kapel tidak ada kegiatan," katanya.

Menurut Fuady, persoalan izin kapel di Gandul tersebut saat ini tengah dalam pembahasan di Pemkot Depok. Perwakilan pengurus kapel dan masyarakat juga telah beberapa kali dipertemukan.

ADVERTISEMENT

"Untuk penanganan izin kapel tersebut sudah dalam tahap proses di Pemkot Depok dan sudah ada pembahasan rapat dengan pengurus kapel dengan masyarakat," katanya.

Fuady menjelaskan pihaknya akan menjamin pengamanan kegiatan ibadah di Depok. Dia mengatakan polisi juga telah mengamankan ibadah perdana jemaat di kapel daerah Gandul pekan lalu.

"Polres Depok memberikan jaminan pengamanan kepada umat yang ibadah, termasuk Minggu lalu saat pembukaan kapel juga berjalan dengan aman-kondusif," tutur Fuady.

Penjelasan Pengurus Kapel

Kapel itu diketahui menjadi tempat dari jemaat GBI Cinere Bellevue melakukan ibadah tiap pekannya. Pengurus kapel mengatakan ada puluhan orang yang datang dan melakukan penggedoran di lokasi.

"Jadi jam tujuh mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai serban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi kapel kami, sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar," kata pengurus gereja GBI Cinere Belleuvue, Arif Syamsul, saat dihubungi.

Arif mengatakan kapel yang dijadikan tempat jemaatnya beribadah merupakan bangunan ruko tiga lantai. Ruko itu telah disewa sejak dua bulan lalu. Dia menjelaskan sedari awal pihaknya memang dipersulit oleh lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) setempat saat meminta izin melakukan peribadatan.

Menurut Arif, para anggota LPM di Gandul lalu mengajukan syarat berupa pengumpulan 60 tanda tangan dan KTP dari warga setempat agar ibadah di kapel bisa dilaksanakan. Syarat itu, kata Arif, bisa dipenuhi.

"Kita dapatkan 80, tapi mereka masih mempersulit bilang itu KTP-nya DKI, KTP Limo," ujar Arif.

Singkat cerita, Arif dan jemaat GBI Cinere Bellevue akhirnya bisa menggelar ibadah perdana di kapel tersebut pada Minggu (10/9). Ibadah tersebut juga dikawal oleh aparat kepolisian.

Namun, selepas ibadah perdana itu, para anggota LPM di Gandul mengajukan syarat baru terkait izin peribadatan. Mereka meminta adanya restu dari Wali Kota Depok agar ibadah di kapel daerah Gandul bisa digelar.

"Jadi mereka mempersulit lagi, kami disuruh restu dulu dari Wali Kota. Mereka minta ditiadakan dulu ibadah selama dua kali minggu," ujar Arif.

Tidak ada jemaat yang berada di Kapel saat puluhan orang melakukan penyerangan. Namun, imbas tindakan tersebut pihak gereja memutuskan tidak menggelar ibadah secara fisik pada Minggu (17/9) besok.

Simak Video 'Suasana Terkini Kapel GBI Cinere Bellevue Usai Didatangi Puluhan Warga':

[Gambas:Video 20detik]




(ygs/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads