Pria berinisial I, sosok di balik berdirinya rumah produksi film porno di Jakarta Selatan, memiliki lika-liku hidup yang naik turun. I, yang disebut telah memproduksi ratusan film porno, ternyata dulunya tukang urut.
Sebagai informasi, kasus pabrik porno tersebut terbongkar setelah pihak kepolisian melakukan patroli siber. Total hingga kini 5 orang tersangka sudah dibekuk dari rumah produksi porno tersebut.
Film porno garapan sutradara I ini melibatkan artis hingga selebgram, termasuk Siskaeee. Total ada 16 orang pemeran, terdiri dari wanita inisial VV, CN, SE, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, dan AB. Sementara itu, pemeran pria diketahui berjumlah lima orang, yakni BP, P, UR, AG (AD), dan RA.
Lantas, bagaimana sepak terjang sutradara I dalam bisnis tersebut?
Pernah Jadi Tukang Urut
Dari hasil penyelidikan, pihak kepolisian mendapati bahwa sutradara I sebetulnya baru-baru ini saja terjun di dunia entertainment. Dulunya, I bekerja sebagai tukang urut.
"Riwayat pekerjaan tersangka itu tukang urut sejak 1990 sampai dengan 2003," kata Kasubdit Siber Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo, kepada detikcom, Kamis (14/9).
I kemudian mencoba peruntungan nasibnya dengan menjadi pemulung kertas pada 2003. Pekerjaan itu ia lakoni hingga 2006 sampai akhirnya dia menjadi pengepul.
"Setelah itu dia buka wirausaha menampung kertas sejak 2006 sampai dengan 2009," tambahnya.
Terjun ke Entertainment Sejak 2009
Tak sampai di sana, I selanjutnya terjun ke dunia entertainment sejak 2009. Pada 2016-2020, I kemudian menjadi agensi dan membuka kelas akting.
Pada 2020-2022, I menjajaki profesi sebagai YouTuber. Dia juga menjadi webstreamer sejak 2022 dan masih berjalan sampai saat ini.
"Saat ini tersangka bekerja di webstreaming menjabat sebagai pemilik sejak 2022 dengan tugas dan tanggung jawab sehari-hari yaitu membuat film (produser), sutradara, penulis, promosi, editing, akuisisi, pendanaan," kata Ardian.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
Belajar Syuting Otodidak
Sutradara berinisial I ditangkap polisi karena memproduksi film porno di rumah produksi di kawasan Jakarta Selatan. Polisi menyebut sosok I, yang dulunya merupakan tukang urut, belajar syuting film porno secara otodidak.
"Dia awalnya dari tukang urut, dia belajar (syuting) otodidak, terus akhirnya dia jadi YouTuber, content creator terus jadi sutradara," kata Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo saat dihubungi, Kamis (14/9/2023).
Ardian mengatakan alur cerita yang dibuat dalam film porno dibuat langsung sutradara I. Dia terinspirasi film komedi nakal yang kerap ditayangkan dalam televisi zaman dulu.
"Dia ikut entertainment. Ikut-ikut entertainment terus masuk agensi. Masuk kelas akting tahun 2020. (Skenario film porno) dari pengalaman nonton film-film gitulah. Pengalaman dia nonton komedi juga. Dulu kan ada film komedi di TV," jelasnya.
120 Film Diproduksi dalam Setahun
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan mulanya tersangka I sebagai sutradara sekaligus pemilik rumah produksi membuat film dengan genre horor dan komedi. Namun, karena peminatnya sedikit, mereka beralih genre menjadi film dewasa.
"Awalnya itu membuat film-film yang bergenre horor maupun komedi. Dalam perjalanannya, kurang mendapat peminat akhirnya dicoba dengan pembuatan film-film yang bermuatan asusila atau adegan dewasa," kata Ade Safri kepada wartawan, Senin (11/9).
Saat itu film bergenre dewasa tersebut mendapatkan banyak pelanggan. Akhirnya, dia mengajak para tersangka lainnya untuk membuat film dewasa dengan total 120 film dewasa yang diproduksi sejak 2022. Total Rp 500 juta mereka dapatkan dari bisnis pabrik porno tersebut.
"Di situlah kemudian tersangka I meng-upload di 3 website dimaksud, kemudian mulai banyak pelanggan yang mengakses web sehingga selanjutnya tersangka I dan tersangka lainnya melakukan pembuatan film dimaksud. Sampai dengan 120 film yang diproduksi komplotan tersangka," ujarnya.
Simak Video '16 Saksi Kasus Film Porno Mangkir dari Panggilan Polda Metro':
(wnv/mea)