Kemlu RI Ungkap Kesulitan Data WNI yang Tinggal di Lokasi Banjir Libya

Kemlu RI Ungkap Kesulitan Data WNI yang Tinggal di Lokasi Banjir Libya

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 14 Sep 2023 21:11 WIB
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Yuda Nugraha (Brigitta Belia-detikcom)
Foto: Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Yuda Nugraha (Brigitta Belia-detikcom)
Jakarta -

Ribuan orang meninggal dunia akibat banjir di Libya pada pekan lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan pihaknya kini masih kesulitan dalam mendata WNI korban banjir di Libya Timur.

"Moratorium belum ditutup. Kalaupun ada WNI masuk ke sana (Libya Timur) itu non prosedural. Jadi kita kesulitan untuk melakukan pendataan. Tapi setiap bulan selalu ada laporan WNI bermasalah dan sebagainya di Libya selama ini, karena itu teman-teman masih berusaha untuk menjangkau informasi kalau ada WNI. Mudah-mudahan nggak ada WNI yang menjadi korban," ujar Iqbal pada wartawan di Gedung Nusantara Kemlu, Jakarta Pusat Kamis (14/9/2023).

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Yuda Nugraha mengungkapkan sampai saat ini pihaknya belum menerima adanya data korban jiwa dari Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi tadi saya sampaikan, walaupun sampaikan saat ini kita tidak menerima informasi, setelah berkoordinasi dengan otoritas komunitas, tidak ada informasi mengenai adanya korban WNI," ujar Yuda.

Namun belajar dari pengalaman, Yuda mengatakan pihak KBRI Libya menghimbau keluarga WNI korban Banjir untuk menghubungi pihaknya jika sampai sekarang WNI masih dinyatakan hilang.

ADVERTISEMENT

"Namun belajar dari pengalaman kita sebelumnya ketika menangani evakuasi bencana maupun konflik, ada saja WNI yang tidak tercatat di KBRI karena mereka nggak lapor. Oleh karena itu kita sudah membuka hotline, jadi sebagai backup yang sudah dilakukan KBRI di lapangan," ungkapnya.

"Jika ada keluarga yang hilang kontak dengan keluarganya di Libya, tolong, segera hubungi +218944815608," sambungnya.

Diketahui Sebanyak 20.000 orang diperkirakan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Libia pada Minggu (10/09), menurut Wali Kota Derna, Abdulmenam Al-Ghaithi.

Berbicara kepada stasiun televisi Arab Saudi,al-Arabiya TV, sang wali kota mengestimasi 18.000 hingga 20.000 orang meninggal setelah dua bendungan jebol sehingga menyebabkan banjir bandang seperti tsunami. Saat kejadian berlangsung, sebagian besar penduduk sedang tidur.

Abdulmenam Al-Ghaithi mengatakan perkiraannya didasarkan jumlah komunitas yang dihantam banjir bandang, yang digambarkan 'seperti tsunami'.
Sementara itu, upaya pencarian korban meninggal, luka, dan penyintas masih dilakukan sejumlah tim SAR dari berbagai negara. AS, Jerman, Iran, Italia, Qatar, dan Turki termasuk di antara negara-negara yang menyatakan telah mengirimkan atau siap mengirimkan bantuan.

(dwia/dwia)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads