Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu) buka suara soal kontroversi lagu 'Helo Kuala Lumpur' oleh YouTuber Malaysia yang diduga menjiplak 'Halo-halo Bandung'. Juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan pemerintah RI tidak perlu reaktif terkait hal itu.
"Kan yang melakukan ini swasta, bukan pemerintah, nggak perlu juga pemerintah Indonesia ini terlalu reaktif," kata Iqbal kepada wartawan di gedung Nusantara Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Iqbal juga menyinggung sikap Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang menghargai lagu asal Indonesia, 'Rasa Sayange'. Menurutnya, orang asing yang menjiplak karya Indonesia tidak paham sejarah negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya kan PM Anwar Ibrahim kan sudah menyampaikan ada orang nggak paham bahwa 'Rasa Sayange', lagu Indonesia, berarti dia nggak paham sejarah," ujar dia.
"Jadi itu posisi pemerintah Malaysia sangat menghargai apa yang kita miliki," pungkasnya.
Sebelumnya, warganet heboh setelah mendengar sebuah lagu yang diunggah oleh channel YouTube berbahasa Melayu, Lagu Kanak TV. Channel tersebut mengunggah lagu berjudul 'Helo Kuala Lumpur'.
Lagu tersebut diunggah pada 27 Mei 2020. Namun netizen ramai membicarakan konten tersebut sejak Senin (11/9).
Mereka menduga 'Helo Kuala Lumpur' adalah hasil jiplakan dari lagu 'Halo-halo Bandung'. Saat didengarkan melodi dan nadanya memang serupa, bedanya, beberapa lirik lagu karya Ismail Marzuki tersebut diubah.
"Hello Kuala Lumpur, Ibu kota keriangan// Hello Kuala Lumpur, kota kenang-kenangan// Sudah lama aku, tidak berjumpa denganmu, sekarang sudah semakin maju, aku suka sekali//" begitu lirik 'Helo Kuala Lumpur'.
(dwia/dwia)