NoLimit Indonesia menyebutkan pentingnya peran anak muda untuk meningkatkan pemahaman Sustainable Development Goals (SDGs). Sebab saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami SDGs.
Hal itu diungkapkan oleh CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid di ASEAN+ Youth Summit 2023 beberapa waktu lalu. ASEAN+ Youth Summit 2023 merupakan wadah resmi bagi para pemuda Indonesia untuk terlibat aktif pada keketuaan Indonesia di ASEAN 2023.
"Saya sangat bangga NoLimit Indonesia dapat hadir untuk memaparkan hasil yang kami temukan di media sosial dan media online mengenai aspek - aspek terkait SDGs pada acara ASEAN+ Youth Summit 2023. Kolaborasi ini adalah langkah penting dalam membagikan pengetahuan dan wawasan, dengan monitoring dan analisa yang dilakukan NoLimit Indonesia, yang harapannya dapat membantu memahami tantangan penting yang akan dihadapi mengenai SDGs," kata CEO NoLimit Indonesia Aqsath Rasyid dalam keterangan tertulis, Rabu (13/8/2023).
Dia mengatakan dalam acara ini, fokus yang dimiliki NoLimit Indonesia dalam memonitoring dan menganalisa perbincangan di media diyakini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman terkait lima topik utama mengenai SDGs dari hasil analisis dan laporan yang NoLimit Indonesia buat.
Berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh pihaknya di media sosial dan media online terkait SDGs menyebutkan bahwa peran pemuda sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman terkait hal tersebut.
Peran pemuda juga menjadi semakin penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggerakkan aksi nyata menuju tujuan-tujuan tersebut.
"Dari hasil analisis NoLimit Indonesia, terdapat 19 juta perbincangan di seluruh negara yang berkaitan dengan ASEAN. Namun, hanya 4% dari data tersebut yang secara khusus membahas tentang Sustainable Development Goals (SDGs)," tuturnya.
Dia berharap dari hasil analisa yang dilakukan NoLimit Indonesia dapat membangkitkan kesadaran bahwa kepedulian masyarakat mengenai SDGs masih dapat lebih ditingkatkan.
"Dari analisa yang dilakukan, kami menemukan pada bulan Mei dan November perbincangan meningkat, hal ini karena perbincangan mengenai cacar monyet dan persiapan event G20," ungkapnya.
Hal ini pun didukung oleh pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.
"Hasil data yang diberikan NoLimit dibutuhkan untuk membuat regulasi sesuai dengan yang negara kita butuhkan. Salah satunya adalah lebih memperhatikan isu kesehatan," tutup Dante.
(akn/ega)