Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima delegasi Koalisi Global Bela Al Aqsa dan Yayasan Persahabatan Palestina Indonesia di Jakarta, Rabu (13/9). Pertemuan tersebut membahas terkait dengan upaya Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
HNW menyebut membela dan selalu membantu bangsa Palestina merupakan sikap pemerintah bahkan sejak sebelum Indonesia Merdeka.
"Tetapi Indonesia tidak mungkin bekerja sendirian, perlu bantuan serta dukungan negara-negara lain seperti negara-negara Arab, maupun organisasi internasional yang menolak terorisme serta mendukung HAM," kata HNW dalam keterangannya, Rabu (13/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan ada berbagai langkah yang dilakukan seperti pertemuan puncak ASEAN. HNW menyebut Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Haji Anwar bin Ibrahim mengungkapkan sikap yang penting diambil untuk bela kemerdekaan Palestina.
"Sikap kami di partai juga sangat mendukung bangsa Palestina. Itu kembali kami lakukan saat menerima PKB untuk berkoalisi, kami menyanyikan lagu Yalal Wathon. Lagu ini digubah oleh KH Abdul Wahab Chasbullah salah satu pendiri NU Bersama KH Hasyim Asy'ari. Yang sejak 1938 ikut menfatwakan untuk membela bangsa Palestina supaya tidak dijajah Israel," jelasnya.
"Persoalan bangsa Palestina sudah menjadi bagian dari komitmen bangsa Indonesia, dan itu berlangsung sejak sebelum Indonesia Merdeka. Saat ini, pembelaan itu menjadi sikap konstitusi dan negara Indonesia, yang mestinya juga menjadi sikap warga dunia dan organisasi-organisasi internasional yang serius tolak terorisme, penjajahan dan menjunjung HAM," sambungnya.
Sementara itu, Delegasi yang dipimpin Sekjen Koalisi Global Bela Al-Aqsa Ir. Munir Saed memberikan apresiasi terhadap sikap Indonesia yang selalu membela Palestina dan masjid Al-Aqsa. Secara khusus, dia turut berterima kasih atas sikap HNW serta Partai PKS dan Indonesia tidak pernah kendor untuk membela kepentingan Palestina.
"Sikap-sikap positif seperti itu selalu bisa dijaga dan ditingkatkan. Apalagi perkembangan di sekitar masjid Al-Aqsa dan Palestina pada umumnya tak kunjung membaik. Saat ini, pemerintah Israel, yang dikuasai oleh kelompok konservatif kanan, makin brutal dan tak malu2 lagi mengumbar sikap teror dan kolonialismenya," kata Munir.
Menurutnya, tentara Israel dan warga sipilnya secara terang-terangan merebut kepemilikan tanah dan rumah orang-orang Indonesia dari wilayah Al-Aqsa. Bahkan terus melakukan pembangunan pemukiman di Tepi Barat.
"Karena itu sikap serta bantuan bangsa Indonesia terhadap bangsa Palestina dan Masjid Al-Aqsa penting ditingkatkan dan dikuatkan, seiring meningkatnya ancaman yang diberikan bangsa Israel beserta para pendukungnya, baik negara-negara maju, maupun yang melalui organisasi-organisasi internasional," tutupnya
(akd/akd)