Lebih Banyak Calo Ketimbang Penumpang di Kp Rambutan

Lebih Banyak Calo Ketimbang Penumpang di Kp Rambutan

- detikNews
Selasa, 10 Okt 2006 17:03 WIB
Jakarta - Kerumuman orang di depan pintu masuk terminal bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) di Kampung Rambutan tiba-tiba buyar. Mereka berlarian mengejar seorang calon penumpang yang akan naik di terminal bus tersebut.Lebih dari 20 orang mengerumuni satu calon penumpang itu. Masing-masing menawarkan bus. Oh rupanya mereka itu calo tiket bus. Mereka menawarkan berbagai jurusan seperti Tasikmalaya, Bandung, Garut, dan Banjar.Pemandangan seperti inilah yang kerap terjadi di Terminal Kampung Rambutan menjelang Lebaran. Banyak calo yang berkeliaran, namun penumpang yang akan naik lebih sedikit."Nggak bang!" teriak salah seorang penumpang bernama Amin (36) sambil meringis karena tas dan lengannya ditarik-tarik oleh para calo tiket."Saya merasa nggak nyaman kalau begini," keluh Amin yang mencari bus jurusan Tasikmalaya.Dia mengaku memilih menggunakan bus untuk mudik Lebaran kali ini karena lebih mudah. "Selain mudah, Terminal Kampung Rambutan juga dekat dengan tempat tinggal saya," kata pria yang tinggal di Pondok Kopi ini.Pekerjaan Amin sebagai buruh pabrik di Jakarta membuatnya hanya bisa 3 bulan sekali pulang menjenguk keluarganya di Tasikmalaya."Kali ini sengaja pulang supaya bisa Lebaran di kampung," ujar Amin.Suasana sepi penumpang di Terminal Kampung Rambutan 14 hari menjelang Lebaran ini masih terasa. "Di sini yang banyak malah orang-orang terminal, calo, pedagang dan sopir," kata petugas terminal Nurdin (45) sambil tersenyum.Menurut dia, banyak orang yang enggan ke Terminal Kampung Rambutan karena ulah para calo ini. Di satu sisi, pengurus PO Kramatjati Widodo, mengatakan banyak faktor yang menyebabkan Kampung Rambutan sepi pemudik."Calo juga tidak bisa selalu disalahkan. Petugas peron juga menjadi alasan orang tidak mau ke terminal," kata pria yang sudah 20 tahun malang melintang di dunia terminal.Dikatakan dia, petugas peron juga sering menaikkan harga misalnya ketentuan membayar Rp 200, namun jika memberi Rp 1.000 justru tidak diberikan kembalian.Kepala Terminal Kampung Rambutan, A Holil Effendi, mengaku belum tahu soal ulah petugas peron itu. "Kalau memang ada itu di luar kendali saya," ujar dia. (san/sss)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads