Panglima TNI: Rindam Siap Jadi Tempat Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Panglima TNI: Rindam Siap Jadi Tempat Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Kurniawan Fadhilah - detikNews
Selasa, 12 Sep 2023 17:22 WIB
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (dok Puspen TNI)
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (Foto: dok. Puspen TNI)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap ada usul agar proses rehabilitasi pecandu narkoba dapat dilakukan di Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam). Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan Rindam siap mendapatkan tugas tersebut.

Yudo menilai usul ini mencuat lantaran banyak kasus narkoba yang terjadi. Selain itu, menurutnya, pemerintah punya tugas untuk menangani sejumlah persoalan lain.

"Jadi gini, sekarang ini karena mungkin yang harus direhabilitasi banyak sekali kan yang di masyarakat dan mungkin di lembaga pemasyarakatannya penuh dengan kasus narkoba ini sehingga mungkin Bapak Presiden mengambil langkah-langkah untuk percepatan penanganan seperti kita menyelesaikan stunting, menyelesaikan COVID, kemudian yang kasus-kasus yang bisa diselesaikan secara masif dan cepat," kata Laksmana Yudo di Mabes TNI, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yuda pun menyatakan rindam siap dijadikan tempat rehabilitasi pengguna narkoba karena memiliki sarana yang memadai.

"Sehingga kemarin menanyakan bagaimana tentang kalau kita laksanakan rehabilitasi di lembaga pendidikan seperti Rindam. Karena kami punya sarana prasarana tersebut, kami siap apabila ditunjuk untuk itu," jelas Yudo.

ADVERTISEMENT

Namun Yudo menekankan hal ini masih dalam tahap pembahasan. Yudo menerangkan, saat ini sedang dilakukan penyusunan konsep setelah Presiden Jokowi memberikan tenggat waktu selama dua minggu untuk kemudian bisa dipaparkan.

"Ini masih dalam tahap pembahasan rapat, tetapi kami siap, untuk tempat sudah siap menampung itu karena waktu kemarin saya sampaikan, ini kan isolasi seperti COVID dulu, sehingga nanti mekanismenya hari ini saya perintahkan para pangdam yang 10 tempat yang sudah ditentukan kemarin untuk rapat dan menyusun konsep untuk rehabilitasi," papar Yudo.

"Sehingga nanti konsep saya ini diberi waktu dua minggu oleh Bapak Presiden, nanti saya akan paparan sama beliau. Ini semata-mata untuk menangani masalah narkoba yang sekarang ini sudah di tempat kita Indonesia ini sudah banyak dan masif," tambahnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ada Usul Rehab Pecandu Narkoba di Rindam

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) soal pemberantasan dan penanganan narkoba di Indonesia. Dalam rapat itu, Jokowi mengungkap ada usul agar rehabilitasi narkoba bisa dilakukan di Rindam.

"Kemudian, yang ketiga, yang berkaitan dengan rehabilitasi pada pelaku karena di lapas juga belum. Kemarin ada usulan dari Pangdam untuk bisa dilakukan di rindam, di setiap kodam," kata Jokowi dalam pernyataan pengantarnya di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/9).

Jokowi mengatakan usul itu datang dari Panglima Kodam (Pangdam). Namun dia tidak menjelaskan Pangdam mana yang memberikan usul itu.

"Mereka punya kapasitas kurang lebih 300-an, 500-an yang bisa direhab di situ," ujarnya.

Jokowi akan membahas usul tersebut dalam rapat ini. Salah satunya terkait anggaran yang dibutuhkan.

"Tapi ini nanti kita bicarakan juga masalah anggarannya seperti apa," kata Jokowi.

Terkait pencegahan penyelundupan narkoba, Jokowi meminta agar lokasi masuknya barang haram itu betul-betul dirunut. Dia meminta agar fokus pencegahan mulai dilakukan di provinsi yang rawan sebagai tempat masuk penyelundupan narkoba.

"Ini secara saya kira agar kita fokus saya ingin nanti juga memutuskan kita dikerjakan, nggak di semua provinsi dulu lah, mungkin 5 besar, provinsi 5 besar yang narkobanya paling tinggi. Kita fokuskan di situ. Atau 10 besar, tapi nanti kita putuskan setelah kita berbicara di sini," papar dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads