.webp)
Ganjar lahir di keluarga sederhana. Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara pasangan Parmudji Pramudi Wiryo dan Sri Suparni. Ganjar menceritakan dirinya masih mengingat betul bagaimana kedua orang tuanya harus berjuang keras untuk menghidupi keenam anaknya.
Ia juga mengisahkan masa kecilnya yang penuh dengan tantangan. Ada saat keluarganya harus mengutang di warung untuk mencukupi kebutuhan dapur bahkan pernah diusir dari kontrakan. Ganjar juga hampir putus kuliah karena tidak ada biaya. Semua momen tersebut masih tertanam kuat di hatinya sehingga menjadi sumber inspirasi dalam perjalanan hidupnya.
"Sampai sekarang, masih tertanam nasihat Bapak dan Ibu saya, 'Njar, kita ini memang orang kecil, tapi kamu harus punya mimpi besar,'" ungkap Ganjar dalam keterangannya, Selasa (12/9/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan dari Ayah dan Ibunya Ganjar bisa sampai saat ini. Dari Ayahnya, ia belajar tentang keberanian, kejujuran, ketaatan, kesantunan, kepemimpinan, dan pantang menyerah. Sedangkan dari ibunya, ia belajar tentang kasih sayang, kepedulian terhadap sesama, menghargai orang lain, dan ketulusan dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai ini menjadi prinsip dan panduan moral dalam hidupnya.
Bakal calon presiden 2024 ini merasa diberkahi dengan dua orang yang sangat ia cintai dan muliakan yakni istri dan anaknya. Baginya, kedua perempuan tersebut adalah sumber kebahagiaan dan penyemangat dalam hidupnya.
Dalam video tersebut, Ganjar menegaskan tanpa cinta dan doa dari ibu dan istri, ia tidak akan mencapai titik ini. Oleh karena itu, ia menekankan untuk memuliakan perempuan dalam membangun bangsa ini dan menghargai semua ibu yang ada di negeri ini. Hal tersebut karena kasih sayang dan perjuangan mereka dalam membesarkan anak-anak Indonesia memiliki peran yang sangat penting karena merekalah yang akan menjadi penerus bangsa ini.
Ganjar juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar mengingat cita-cita dan tujuan mulia para pendiri bangsa ini. Menurutnya, tujuan berbangsa dan bernegara adalah untuk menjadikan Indonesia sejahtera, damai, adil, makmur, berdaulat, dan dihormati oleh dunia.
"Mari kita bersama-sama mengadu gagasan, menumbuhkan persatuan, dan menunjukkan kerukunan. Jangan pernah mengorbankan kerukunan, kedamaian, dan persatuan negeri ini untuk alasan apapun," ucapnya.
Terakhir, dia menekankan demokrasi adalah cara untuk mewujudkan semua itu melalui kontestasi pemilu. Oleh karena itu, ia pun mendorong agar selalu mengingat apa sejatinya cita-cita dan tujuan berbangsa, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran bersama.
"Ini bukan tentang saya, ini adalah tentang masa depan 180,8 juta rakyat Indonesia. Mari kita bergandengan tangan untuk melanjutkan perjuangan demi Indonesia tercinta,"pungkasnya.
(akn/ega)
