Panglima TNI Soroti Massa di BP Batam Lempar Batu Besar: Itu Sudah Anarkis

Panglima TNI Soroti Massa di BP Batam Lempar Batu Besar: Itu Sudah Anarkis

Kurniawan Fadhilah - detikNews
Selasa, 12 Sep 2023 15:43 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengingatkan seluruh prajurit untuk kembali menjaga netralitas dalam Pemilu. (YouTube Puspen TNI)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengingatkan seluruh prajurit untuk kembali menjaga netralitas dalam Pemilu. (YouTube Puspen TNI)
Jakarta -

Demonstrasi di depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam diwarnai aksi lempar batu oleh oknum massa. Ada pihak yang melempari barikade polisi menggunakan batu-batu berukuran besar.

Video pelemparan batu kepada personel polisi tersebut viral di media sosial (medsos). Oknum massa bahkan melempar batu besar dari jarak dekat ke arah polisi yang hanya diam dalam barikade.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan sudah meminta anggota TNI menahan diri. Dia mengatakan prajurit TNI baru akan dikerahkan bila personel kepolisian sudah tak dapat menanggulangi kericuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Laksamana Yudo mengatakan tindakan oknum massa yang melempari anggota kepolisian menggunakan batu besar dari jarak dekat sebagai perbuatan anarkis.

"Untuk demo, ya itu tadi, saya perintahkan untuk menahan diri. Tapi kalau saya melihat kemarin demonya seperti itu, itu sudah bukan demo lagi, itu sudah anarkis," kata Yudo dalam pengarahan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan aksi demonstrasi dengan melemparkan batu besar tersebut sudah melewati batas. Dalam video yang beredar, tampak cukup banyak pria yang melempari batu kepada polisi yang membentuk barikade di depan kantor BP Batam.

Bahkan terlihat ada pria yang melemparkan batu besar ke polisi yang berada pada barisan terdepan barikade yang badannya sudah tak tertutup tameng.

"Istilahnya, orang sudah diam, diambilkan watu (batu) terus dithuthuk (dilempar) di depannya. Ini kan sudah kaya orang lagi membunuh hewan pakai batu besar lalu dilemparkan seperti itu," ujarnya.

Yudo juga mendengar pemaparan dari Pangdam I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Mochammad Hasan bahwa banyak orang dari luar Rempang yang terlibat dalam demo rusuh tersebut. Menurutnya, aksi anarkis pelemparan batu besar ke petugas tersebut sudah termasuk pelanggaran pidana.

"Tapi karena di situ supaya tadi, apalagi tadi yang demo sebenarnya bukan orang-orang yang tuntutannya di situ justru orang-orang luar yang datang, ini berarti sudah masuk ke ranah pidana," ujarnya.

Mabes TNI akan mengirimkan sejumlah alat yang menjadi kebutuhan personel dalam pengamanan situasi di Rempang. Namun Yudo mengingatkan para personel untuk menahan diri.

Simak Video 'Ricuh di Batam: Polri Bantah Ada Korban, Mahfud Minta Polisi Humanis':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Saya (sebelumnya) tidak memberikan itu karena saya khawatir karena ini nanti mindset-nya berubah nanti, kembali lagi seperti Orde Baru. Kita mau bawa tameng dan pentungan itu, ini kan sebenarnya tugas kepolisian. Ketika kepolisian sudah tak mampu, baru TNI yang maju," ujar dia.

43 Orang Diamankan Buntut Demo Rempang Ricuh

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 43 orang diamankan polisi pascabentrokan massa dan polisi terkait penolakan relokasi warga Rempang, Batam, Kepulauan Riau. Sejumlah warga diamankan karena diduga melempari petugas hingga melakukan perusakan saat bentrokan itu terjadi.

"Polresta Barelang dan Polda Kepri berhasil mengamankan 43 orang yang diduga sebagai pelaku kekerasan terhadap petugas, melakukan perusakan pagar dan kaca gedung Kantor BP Batam, serta melakukan pelemparan terhadap petugas dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di kantor BP Batam," kata Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto, dilansir detikSumut, Selasa (12/9).

Dia menyebutkan puluhan orang yang diamankan di Polresta dan Polda Kepri itu dilakukan tes urine. Hasil tes urine beberapa di antaranya dinyatakan positif narkoba.

"Kemudian dilakukan tes urine terhadap 43 pelaku dan didapati 5 orang positif narkoba dengan jenis ganja dan sabu," ujarnya.

Nugroho merincikan, Polresta Barelang mengamankan setidaknya 28 orang yang diduga pelaku. Sedangkan Polda Kepri mengamankan 15 orang yang diduga pelaku dalam bentrokan di Batam itu.

"Polresta Barelang mengamankan terhadap 28 orang yang diduga sebagai pelaku yang melakukan kekerasan terhadap petugas yakni dengan nama Laode, Donatus, M Faisal, Said Awat, Dicky Aldi, Vito, Jusar, Awiludin, Tarmizi, Liswardi, Herman, Gusnu, Abdul Joni, Suhendra, Misranto, Ardiansyah, Thomas, Yosua Keprianto, Tengku M Hafizan, Junaidi Sidik, Rinto, Putra Bahari, Wafii Yuddin, Adi Rawadi, Eko Wahyu, Saputra, Rizki," rincinya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads