Anggota DPR RI Komisi IX Nurhayati Effendi mengingatkan generasi muda akan bahaya perdagangan manusia. Salah satu modusnya perekrutan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dapat merugikan para buruh karena berpotensi mendapatkan kekerasan, bahkan dapat menyebabkan hilangnya jiwa.
Menurutnya, PMI sangat rawan terjerat modus perdagangan orang. Salah satu modus yang dilakukan yakni dengan dijanjikan gaji besar, fasilitas terpenuhi dan kebutuhan hidup yang tercukupi. Namun janji tersebut tidak terpenuhi saat sampai negara tujuan.
"Sebenarnya, menjadi buruh migran bukanlah sesuatu yang buruk, tidak sedikit PMI yang sukses dalam pekerjaannya masing-masing. Namun saya mengingatkan bahwa tidak sedikit juga PMI yang mendapat perlakuan buruk yang mengarah TPPO seperti penyiksaan, gaji tak dibayar, pemerkosaan, hingga yang lainnya," ujar Nurhayati dalam keterangan tertulis, Selasa (12/9/2023).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan dominasi kalangan produktif kerja khususnya di Tasikmalaya cukup signifikan. Oleh karena itu, ia memberikan edukasi kepada generasi muda tentang perlindungan buruh migran itu sangat penting mengingat tingginya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia.
"Data terakhir dari Kemenkopolhukam menunjukkan sepanjang 5 Juni-5 Juli 2023 terdapat 1.943 kasus TPPO dan sebanyak 65,5 persen merupakan kasus Pekerja Migran Indonesia yang ilegal. Dan PMI ilegal menjadi mayoritas dalam kasus TPPO ini," jelasnya.
"PMI adalah pahlawan devisa Negara, jadi saya tidak ingin PMI bernasib sama seperti kasus Lusi, warga Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi korban TPPO pada bulan Agustus 2023, Sebab itu saya berharap kedepan tidak ada lagi kasus yang sama terjadi kepada PMI lain," tambahnya.
Nurhayati juga meminta pemerintah untuk mengantisipasi pola baru perdagangan manusia yang rawan menjerat buruh migran Indonesia. Pemerintah diminta terus meningkatkan keamanan imigrasi agar kasus serupa tidak terulang.
"Mari perangi perdagangan orang, mari berkoordinasi untuk mencegah TPPO. Kita harus bersepakat untuk mencegah kekerasan terhadap buruh migran Indonesia," pungkasnya.
Simak juga Video 'Miris, 5 Gadis di Bawah Umur Jadi Objek Perdagangan Orang di Gianyar':
(ega/ega)