Kisah Pasien Transfusi Darah Seumur Hidup Dapat Layanan Gratis Berkat JKN

Dea Duta Aulia - detikNews
Senin, 11 Sep 2023 15:34 WIB
Foto: BPJS Kesehatan
Jakarta -

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan memasuki usia satu dekade. Sepanjang usia tersebut, ada banyak manfaat yang telah dirasakan oleh peserta JKN.

Ada banyak peserta JKN yang telah merasakan kehadiran dari program BPJS Kesehatan, salah satunya Indra Syahputra (46) penderita thalassemia mayor yang harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya selama satu bulan sekali.

"Saya divonis oleh dokter menderita thalassemia di tahun 1999, tepatnya tiga tahun setelah saya ke Banda Aceh untuk merantau dari kampungnya di Langsa, Aceh Timur. Namun saya harus menjalani transfusi darah dalam setahun ini setelah kondisi drop dan masuk IGD dengan hemoglobin (HB-red) berjumlah 6. Padahal normalnya HB harus 12-13. Kemudian dokter spesialis penyakit dalam mewajibkan saya untuk melakukan transfusi darah seumur hidup sebagai obat utama penyakit thalasemia selain obat kelasi besi," kata Indra dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Indra melanjutkan, hidup dengan HB di bawah 10 membuat dirinya harus untuk melakukan transfusi darah. Bahkan dalam sebulan harus melakukan transfusi sebanyak 3-5 kantong darah. Hal tersebut diungkapkan Indra saat berada di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh, beberapa waktu lalu.

Pria yang berprofesi sebagai pedagang ini bersyukur selama dirinya melakukan pengobatan di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh yang merupakan rumah sakit rujukan di Provinsi Aceh tidak pernah kekurangan darah. Menurutnya, stok darah selalu terpenuhi terlebih lagi banyak penggalangan darah yang dilakukan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), instansi pemerintah dan pihak lainnya.

"Saya merasa berhutang dengan masyarakat yang telah rutin mendonor darah, karena kami sangat membutuhkan darah yang harus dilakukan seumur hidup. Saya bersyukur dengan adanya Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan sangat terbantu, ada perhatian dari pemerintah, apalagi selama saya berobat tidak pernah ada biaya saya yang keluar alias gratis," tuturnya.

Indra berharap agar program JKN terus dipertahankan karena sangat membantu bagi yang ekonomi sulit. Menurutnya, jika tidak ada program JKN khususnya JKA mungkin harus berhutang atau kalau ada kebun harus menjual kebun tersebut agar dapat berobat. Kemudian dari sisi pelayanan, Indra mendapatkan layanan dari rumah sakit termasuk dokter dan perawat serta layanan lainnya cukup mudah serta cepat. Bahkan layanannya tergolong tidak membeda-bedakan dengan pasien lainnya.

"Terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang telah mendaftarkan dan membayarkan iuran jaminan kesehatannya ke BPJS Kesehatan sehingga saya dapat terbantu untuk melakukan pengobatan. Jika tidak ada program gotong royong seperti ini kami tidak akan mampu secara sendiri-sendiri membiayai kesehatan kami," tutup Indra.

Sebagai informasi tambahan, BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan demi kepuasan para peserta sehingga bisa mendorong Indonesia Sehat. BPJS Kesehatan terus bersinergi bersama pemerintah daerah untuk mendaftarkan masyarakat di berbagai wilayah, terutama bagi mereka yang kurang mampu untuk membayar iuran jaminan kesehatan.

Bagi Pemerintah Aceh mendaftarkan masyarakatnya menjadi peserta JKN menjadi komitmen tersendiri untuk menjaminkan biaya kesehatan masyarakatnya setiap tahun sejak tahun 2010 di era PT Askes (Persero) melalui program yang dikenal dengan Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).




(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork