Kepala BNPT Duga Masih Ada Jaringan Kelompok Radikal di BUMN

Kepala BNPT Duga Masih Ada Jaringan Kelompok Radikal di BUMN

Mulia Budi - detikNews
Jumat, 08 Sep 2023 21:11 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia ( BNPT RI ) Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel. (dok. BNPT)
Jakarta -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel menduga kemungkinan masih ada jaringan kelompok radikal di instansi badan usaha milik negara (BUMN). Hal itu disampaikan Rycko saat menanggapi pernyataan Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Sirajd soal benih-benih virus radikalisme ada hampir di seluruh BUMN.

"Ya bukan masih banyak, masih dimungkinkan masih ada jaringannya. Jaringan radikal ya udah pasti ya," kata Rycko kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/9/2023).

Oleh sebab itu, Rycko mengatakan tugas BNPT adalah melanjutkan peningkatan asesmen pada pegawai BUMN yang dinilai berisiko tinggi terpapar radikalisme dan terorisme. Rycko mengakui selama ini pihaknya hanya melakukan asesmen terhadap pegawai BUMN ini level atas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu, tugas daripada BNPT saat ini adalah melanjutkan peningkatan assessment kepada petugas-petugas daripada pegawai BUMN ini yang memiliki tingkat resiko yang tinggi," jelas Rycko.

"Selama ini, asesmen yang dilakukan oleh BNPT hanya untuk eselon-eselon satu dan dua, calon-calon deputi, calon direktur. Belum menyentuh sampai ke bawah tadi," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Rycko menambahkan kendala BNPT dalam mengasesmen adalah keterbatasan jumlah petugas yang tersertifikasi. "Di satu sisi juga memang jumlah petugas assessment dari BNPT yang memiliki sertifikasi itu terbatas, ada 15 orang untuk melakukan assessment terhadap 961 objek vital dengan sekian ribu mungkin ya yang akan kita edukasi. Petugas-petugas yang memiliki resiko tinggi tadi," ujarnya.

Dia mengatakan BNPT akan membagi asesemen menjadi empat kategori. Kategorinya yakni toleran, intoleran pasif, intoleran aktif, dan terpapar.

Lebih lanjut, Ryco mengatakan jumlah 15 petugas asesmen itu sudah ideal menurut struktur organisasi BNPT. Meski begitu, dia menuturkan pihaknya bakal mengusulkan pengembangan organisasi BNPT sesuai UU No 5 Tahun 2018.

"Jadi kalau menurut struktur organisasi BNPT saat ini itu sudah ideal 15 itu, oleh karena itu kami sedang mengusulkan ini, mengusulkan pengembangan organisasi BNPT sesuai dengan amanat Undang-Undang yang baru UU Nomor 5 tahun 2018," ucapnya.

Simak juga Video 'BNPT Ingatkan Penyebarluasan Paham Radikalisme Tak Berhenti':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sebelumnya Said Aqil Siroj menyatakannya benih-benih virus radikalisme tidak hanya terjadi di PT KAI tapi hampir di seluruh BUMN. Said Aqil menyebut perusahaan milik BUMN seperti Telkom, PLN hingga Kementerian Keuangan.

"Bukan hanya KAI, semua BUMN ada benih-benih virus radikalisme. Itu semua ada. Di PLN, Telkom, Pertamina di Departemen Keuangan. Banyak sekali. Di KAI juga ternyata ada," ungkap Said di Banyuwangi, Selasa (15/8).

Said menambahkan bahwa di Indonesia radikalisme ada di mana-mana dengan menyusup ke hampir semua lini. Mewakili PT KAI Said berharap ada upaya pendalaman untuk menemukan jaringan radikalisme di BUMN lainnya.

"Ternyata radikalisme terorisme ada dimana mana, dan sampai hari ini masih ada masih merupakan ancaman kita semua yang jelas asing bagi karakter bangsa kita yang jelas virus radikalisme datang dari luar," ungkap Said Aqil.

"Dan ini harus ditangkal mulai dari benihnya sebagai pintu masuk yang harus kita tangkal dan menutup ruangnya. Benih itu, diantaranya adalah 'gerakan salafisme-wahabisme'. Gerakan ini merupakan cikal bakal lahirnya radikalisme agama hingga pintu masuknya terorisme," tambah dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads