"Seperti rumput malelo dan bunga edelweiss yang dari pantauan kami sudah terbakar. Kalau untuk satwa langka, seperti elang Jawa dan lutung Jawa, yang memang di lokasi terbakar merupakan habitatnya. Kalau habitatnya rusak, elang ini akan pergi. Syukur-syukur tidak ikut terbakar," kata Kepala Seksi TNBTS 1 Didid Sulistyo, Jumat (8/9/2023).
Selain hilangnya flora-fauna di kawasan TNBTS, tidak tertutup kemungkinan warga setempat juga mengalami gangguan saluran pernapasan atau ISPA.
"Oleh karena itu, kami mohon bantuannya kepada teman-teman media untuk mengedukasi agar pengunjung bisa menjaga kelestarian alam di Gunung Bromo. Akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini, kerugiannya sangat banyak," tutur Didid.
Proses pemadaman api masih berlangsung. Sisa-sisa kebakaran disebut beterbangan ke rumah warga Tengger.
"Hingga saat ini proses pemadaman memang masih berlanjut. Dampak ke masyarakat biasanya sisa-sisa kebakaran beterbangan hingga ke rumah di sekitar lokasi dan di sisi lain dampak dari kebakaran ini, yaitu di ekosistem," katanya.
Simak selengkapnya di sini.
Simak Video 'Geramnya Netizen Tanggapi Flare Prewedding Bakar Savana Bromo':
(aik/idh)