Polres Kota Depok melakukan sosialisasi terkait isu-isu keamanan dan keselamatan di kalangan pelajar, di SMAN 1 Depok. Di antaranya, sosialisasi character building atau pembentukan karakter dengan bela negara , keselamatan berkendara dan anti perundungan atau bullying.
Sosialisasi ini diikuti 1.200 pelajar SMAN 1 Depok. Kepolisian pun mengajak serta Jasa Raharja untuk memberikan pemahaman soal asuransi kecelakaan dan undang-undang lalu lintas.
"Setiap pemuda bisa membela negara. Bela negara saat ini bukan hanya dengan cara mengangkat senjata. Bela negara dimulai dari diri sendiri, dengan cara berprestasi, tidak terlibat perilaku menyimpang seperti tawuran, narkoba, balapan liar, perundungan. Ini adalah bentuk pengamalan nilai-nilai Pancasila, sebuah bukti nyata bela negar," kata Kasat Lantas Polres Kota Depok Kompol Multazam Lisendra dalam keterangan tertulis, Kamis (7/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Multazam meminta para pelajar waspada terhadap ancaman perjajahan di era saat ini yang tak lagi berbentuk kolonialisme, tetapi berbentuk persaingan ekonomi, teknologi dan arus budaya. Menjadi berprestasi dan terbaik di antara yang lain, lanjut mantan Kapolsek Jagakarsa ini, juga bentuk upaya membela negara.
"Teman-teman harus belajar dan berlomba untuk diri sendiri dan masa depan kalian. Kalau teman kalian ranking 10, kalian berupaya ranking 1, karena itulah yang membuat diri kalian menggebu-gebu untuk menjadi juara bangsa," ucap Multazam.
Dia lalu membahas isu keselamatan berkendara, di mana perilaku berkendara yang tidak sesuai aturan berpotensi membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya. Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas mencatat korban kecelakaan kebanyakan berusia produktif, yakni antara 20 hingga 55 tahun ke bawah.
"Untuk itu para pengendara agar selalu tertib dalam berlalu lintas dan mematuhi rambu lalu lintas. Salah satunya tidak melawan arus, mematuhi rambu lalu lintas, dan mengenakan helm sesuai ketentuan," tutur Multazam.
"Kami disini, harapannya ada perubahan. Khususnya perilaku masyarakat dalam berlalu lintas. Yang awalnya tidak patuh dan tertib, berubah menjadi tertib dan patuh," lanjut Multazam.
Dalam sosialisasi ini, Polresta Depok juga memberikan helm kepada para pelajar. Dia juga membagikan buku panduan keselamatan di jalan untuk menambah literasi dan edukasi siswa dan siswi SMAN 1 Depok.
"(Pemberian helm-red) untuk keselamatan berkendara anak-anak kami nanti ketika mereka memiliki SIM dan sudah memenuhi syarat untuk berkendara. Selain itu kami juga memberikan buku panduan Road Safety Partnership Action (RSPA). Karena itu anak-anak kami juga harus paham tentang peraturan peraturan lalu lintas," ucap mantan Kapolsek Cilandak ini.
"Keselamatan berlalu lintas tergantung cara berkendara. Ketika pengendara dalam kondisi emosi yang labil, bisa memicu kecelakaan. Bisanya kondisi ini terjadi di usia remaja. Salah satunya contoh emosi yang labih seperti tidak terima disalip kendaraan lain, hingga sengaja mempercepat laju kendaraannya," tambah dia.
Dalam sosialiasi bertema 'Literasi Pendidikan Karakter dengan Materi Bela Negara, Tertib Berkendara dan Hindari Bullying' ini, Pj Pelayanan Jasa Raharja Gugun juga mengulas soal asuransi kecelakaan serta aturan klaimnya. "Kami berikan informasi mengenai tentang asuransi, dan juga tentang undang-undang lalu lintas" ucap Gugun.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Depok Usep Kasma merespons positif kegiatan sosialisai ini. Dia berharap kegiatan ini membangkitkan kesadaran anak-anak muridnya soal aturan berlalu lintas yang perlu dipatuhi demi keselamat diri masing-masing murid dan masyarakat lainnya.
"Saya rasa kegiatan ini sangat baik kami dihadirkan langsung dari Satlantas dan Jasa Raharja. Mudah-mudahan pemahaman ini aplikasikan oleh mereka anak-anak kami sehingga kita sadar betul kepentingan berlalu lintas ini untuk kepentingan diri nya sendiri ketika dia berkendara," ucap Usep Kasma.
(aud/fjp)