Riko Tiyando (27) melaporkan RSUD Arga Makmur ke Polda Bengkulu. Pelaporan ini terkait meninggalnya sang anak yang diduga akibat kelalaian perawat di RSUD Arga Makmur.
Pelaporan itu dilakukan Riko didampingi kuasa hukumnya ke Polda Bengkulu pada Rabu (6/9/2023) sore. Ia menginginkan keadilan atas meninggalnya sang buah hati.
Warga Desa Padang Bendar, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, itu mengatakan kejadian bermula saat dirinya membawa anaknya yang masih berusia 4 tahun ke RSUD Arga Makmur Kota Bengkulu karena mengalami demam. Anaknya harus menjalani perawatan selama beberapa hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, pada hari ke-3 dirawat di rumah sakit, tepatnya tanggal 18 Agustus 2023 sekitar pukul 21.00 WIB, anak korban mengalami kejang. Ia bergegas memberi tahu perawat.
"Saat anak saya mengalami kejang-kejang, perawat datang dan menyuntikkan obat ke infus yang terpasang di lengan anak saya, ada dua kali malam itu anak saya kejang. Saat dini hari anak saya kembali mengalami kejang-kejang, tapi perawat tidak ada di ruang jaga. Setelah saya cari, perawat sedang tertidur di ruangan belakang pos jaga," kata Riko, dilansir detikSumbagsel, Kamis (7/9/2023).
Riko lalu membangunkan perawat tersebut. Lalu perawat itu langsung melakukan penanganan. Namun, pada pukul 07.00 WIB esok harinya, anaknya dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu, Direktur RSUD Arga Makmur dr Hera mengakui adanya kelalaian tersebut. Pihaknya juga telah meminta maaf atas peristiwa tersebut.
"Kita sudah pernah lakukan klarifikasi dengan keluarga pasien, kami juga sudah mengeluarkan permohonan maaf, tapi kami tidak tahu kalau ternyata masih dilanjutkan," ujar Hera.
Baca berita selengkapnya di sini.
(rdp/idh)