.webp)
Kapal feri KMP Mutiara Berkah I terbakar hebat di dermaga Pelabuhan Indah Kiat, Merak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari insiden ini.
Kapal penumpang itu pertama kali dilaporkan terbakar sekitar pukul 10.55 WIB. "Kita dapat info kapal kebakar sekitar jam 10.55. Penyebab dan jumlah penumpang belum tahu," kata Kasi Ops Kantor SAR Banten Heru Amir saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/9/2023).
Berikut sejumlah fakta terkini seputar terbakarnya kapal feri:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penumpang Dievakuasi
Para penumpang dievakuasi ke daratan. Seluruh penumpang dinyatakan selamat.
"Masih proses pemadaman dan evakuasi, penumpang langsung dievakuasi oleh tim gabungan," kata Heru.
Proses evakuasi para penumpang berlangsung dramatis. Mereka dievakuasi menggunakan crane milik PT Pelindo.
 Foto: Kapal feri terbakar di Merak. (M Iqbal/detikcom) |
2. Asap Membumbung
Pantauan detikcom di Pelabuhan Indah Kiat, Merak, Rabu (6/9/2023), pukul 14.16 WIB, tampak proses pemadaman masih berlangsung. Kepulan asap semakin besar.
Tim Damkar Kota Serang hingga pelabuhan berjibaku memadamkan api. Terlihat api membakar satu sisi kapal berwarna biru itu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya
Saksikan Video 'Cerita Sopir Truk saat Awal Mula Api Bakar Kapal Feri di Merak':
3. Ada 5 Orang Dilarikan ke RS
Data sementara, jumlah penumpang kapal beserta kru sebanyak 159 orang. Sebanyak lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas.
"Tidak ada (korban jiwa) untuk penumpang seperti sudah saya katakan tadi, ada 159 orang sudah dievakuasi semua, kemudian 5 dirujuk ke rumah sakit karena mengalami sesak napas," ujar Komandan Lanal Banten Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin kepada wartawan di Cilegon.
4. Diduga dari Dek Kendaraan
Dedi mengatakan sumber api berasal dari dek kendaraaan. Setelah muncul, api merambat ke bagian depan kapal.
"Sementara belum (tahu penyebab kebakaran). Kalau kita lihat lokasinya, ada di dekat buritan, kemudian di dekat kendaraan. Tapi kita belum bisa memastikan, sementara fokus ke pemadaman terlebih dahulu," imbuh Dedi.
