Sistem Pengamanan Suplai Uang ATM PT Armorindo Dikeluhkan
Senin, 09 Okt 2006 15:27 WIB
Jakarta - Sistem keamanan untuk mengawal suplai uang ATM oleh PT Armorindo Artha dikeluhkan oleh sejumlah petugas keamanan yang bekerja di perusahaan itu. Mereka mengeluh karena sistem untuk mengawal uang itu dinilai masih rentan dari tindak kejahatan.Menurut salah seorang security yang bekerja di PT Armorindo Artha berinisial U (24) , personel dan fasilitas keamanan yang dipersiapkan perusahaan sangat minim. U menyatakan hal itu kepada detikcom di sela-sela mengisi uang ATM BCA di Wisma BCA, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Senin (9/10/2006)."Saya dan beberapa teman sering mengeluh keamanannya kurang bagus. Personelnya tidak terlalu banyak dan kita hanya dibekali sangkur. Padahal kita tahu risiko petugasnya berat," ujar dia.J yang baru bekerja 8 bulan di perusahaan itu berharap adanya perbaikan sistem keamanan yang diterapkan oleh perusahaan dalam mengawal uang untuk ATM. "Setelah kasus kemarin mudah-mudahan ada perbaikan sistem atau evaluasi sistem keamanan untuk mengawal uang ATM," pintanya.Hal senada juga dikatakan staf pengiriman berinisal Z (20). Dia mengatakan, sistem keamanan kurang bagus. "Kalau setiap pengawalan kita dikawal dari TNI atau polisi kita nggak was-was. Tapi kalau double security (hanya petugas keamanan dari perusahaan) kami sering was-was," ujarnya.Dia menjelaskan, berdasarkan peraturan perusahaan setiap kali pengiriman uang selalu ditugaskan satu tim yang terdiri dari satu orang sopir, satu orang staf lapangan dan dua orang keamanan baik dari petugas keamanan perusahaan atau polisi/TNI."Double security lebih sering daripada dikawal TNI atau polisi. Dalam sehari pengiriman uang ATM bisa mencapai 20 kali pengiriman. Setiap pengiriman biasanya mensuplai untuk 7-8 ATM. Satu kali perjalanan pengiriman minimal uangnya mencapai Rp 2 miliar. Jadi dalam sehari bisa mencapai sekitar Rp 40 miliar uang yang disuplai untuk 140 lebih ATM," terang dia.Dia berharap sistem keamanan untuk diperhatikan oleh perusahaan. "Jumlah unit mobil untuk pengiriman sebanyak 20 kendaraan," ujar seorang sopir.Mobil yang biasa digunakan mengirim uang adalah jenis Kijang kapsul dengan warna polos tanpa logo apa pun. Di bagian belakang diberikan terali besi untuk menyimpan lebih kurang 7-8 kantong uang yang akan dikirim.
(san/nrl)











































