4 Cerita Terjebak Macet saat Pengalihan Lalin KTT ASEAN

4 Cerita Terjebak Macet saat Pengalihan Lalin KTT ASEAN

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 06 Sep 2023 23:36 WIB
Kemacetan para juga terjadi di kawasan Simprug hingga Palmerah dan Patal Senayan, Jakarta. Kemacetan ini akibat pengalihan arus lalu lintas KTT ASEAN 2023.
Terdampak Pengalihan Arus KTT ASEAN, Simprug hingga Patal Senayan Ruwet (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Kemacetan terjadi di mana-mana imbas rekayasa lalu lintas saat KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Beragam cerita dirasakan warga soal kemacetan itu. Mereka terjebak macet hingga ada yang rela melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum.

Sebagai informasi, rekayasa lalin diterapkan secara situasional di beberapa ruas jalan di Jakarta selama pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023. Warga diimbau menggunakan rute alternatif ketika hendak melintasi kawasan ini.

"Info lalu lintas dan jalur alternatif dalam rangka pelaksanaan kegiatan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta Hari Rabu tanggal 06 September 2023. Pengalihan arus bersifat situasional," demikian keterangan Instagram TMC Polda Metro Jaya, Rabu (6/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rute pengalihan arus lalin sebagai berikut:

1. Sepanjang Jalan MH. Thamrin-Jalan Jenderal Sudirman (Bundaran Patung Kuda sampai dengan Bundaran Senayan)
2. Sepanjang Jalan HR Rasuna Said dari traffic light (TL) Cokro sampai dengan TL Kuningan
3. Sepanjang Jalan Gatot Subroto (TL Kuningan sampai dengan TL Slipi), sepanjang Jalan Imam Bonjol sampai dengan Bundaran Hotel Indonesia.

ADVERTISEMENT

Pengalihan arus lalin pada hari ini terjadi pagi dan sore hari. Waktu pagi sekitar pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB, sore hari sekitar pukul 16.00 WIB dan 22.00 WIB.

Dirangkum detikcom, Rabu (6/9/2023) kemacetan itu terjadi di beberapa ruas jalan, seperti Jalan MT Haryono hingga Jalan Jenderal Sudirman. Beberapa warga cerita soal kemacetan yang dialaminya.

Dari mereka ada yang turun dari kendaraan pribadinya dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum. Simak cerita lengkapnya.

Rela Turun dari Mobil dan Lanjut Naik MRT

Kakak adik bernama Ratri (55) dan Metri (54) bercerita kalau mereka rela turun dari mobil akibat kena macet. Mereka merupakan warga Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang sedang datang ke Jakarta.

Ratri dan Metri awalnya berangkat dari Bekasi menuju Bundaran HI dengan mobil yang dikemudikan oleh sopir pribadinya. Namun dia memilih naik MRT karena mobilnya terjebak macet.

"Baru mencoba datang ke Jakarta, kebetulan tadi ada macet, ya. Jadi kita mencoba untuk menggunakan MRT," ungkap Metri ketika ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023).

Rencananya, Metri bersama sang kakak Ratri (55) menuju ke Bundaran HI menggunakan kendaraan pribadinya dari Bekasi. Namun kemacetan yang terjadi di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, membuat mereka memutuskan turun dan melanjutkan perjalanan dari Stasiun MRT Bendungan Hilir.

"Naik mobil. Karena macet, kita turun dari mobil terus jalan kaki ke itunya (Stasiun MRT Bendungan Hilir)," jelas Ratri.

"Jadi sopirnya jalan, kita turun saja. Jadi kita langsung jalan (ke stasiun MRT)," kata Metri.

Pengguna TransJakarta Kena Macet Satu Jam

Salah satu pengguna TransJakarta bernama Rani mengaku terjebak macet selama satu jam. Rani berangkat dari Jakarta Barat menuju Smesco Indonesia, Jakarta Selatan.

"Dari Jakbar mau ke Smesco Jaksel. Kejebak macet di Podomoro City. Satu jaman (terjebak macet)," kata Rani saat ditemui di Jalan Gatot Suboroto, Tegal Parang, Jaksel, Rabu (6/9/2023).

Jarak tempuh yang biasanya dilalui Rani dari tempat tinggalnya di Jakbar ke Smesco biasanya sekitar 30 menit. Akan tetapi, hari ini, jarak tempuh menjadi 1 jam akibat kemacetan.

"(Biasanya) setengah jam itu udah sampai," katanya.

Simak cerita selengkapnya di halaman berikut

Cerita Ojol dari Cawang ke Kuningan Menempuh Satu Jam

Pengemudi ojok online (ojol) juga mengeluhkan kemacetan di Jalan Gatot Subroto. Pengemudi ojol bernama Hadi berangkat dari Cawang menuju Kuningan.

"Dari Cawang mau ke Kuningan. Macet banget dari Cawang," kata Hadi di Jalan Gatsu, Jaksel.

Hadi mengaku terjebak macet selama 1 jam. Biasanya, kata dia, jarak tempuh yang dia lalui dari Cawang menuju Kuningan hanya 30 menit pada saat jam sibuk.

"Kejebak macet ada sejam. Biasanya lewat sini, kalo nggak macet itu 30 menit itu sampai," jelasnya.

Warga yang Lebih Pilih Naik LRT-MRT

Warga bernama Andi memilih transportasi umum agar tak terjebak macet parah di jalanan. Andi bersyukur ada LRT untuk menjadi opsi saat berangkat kerja.

"Bersyukur sih ada LRT ini, saya kan mau kerja ya, jadi energi saya nggak terkuras di jalan gara-gara macet ini," ujar Andi kepada detikcom, Rabu (6/9/2023).

Dirinya mengaku sebelumnya ia menggunakan motor saat berangkat kerja. Namun, setelah ia membaca di media sosial bahwa ada penutupan jalan saat KTT Asean berlangsung, ia langsung beralih menggunakan LRT.

"Saya biasanya naik motor, tapi pas baca medsos ada KTT ASEAN jalanan sini ditutup, dan saya udah ngira pasti bakal macet banget sih, jadi saya memutuskan buat naik LRT aja," kata Andi.

Ia pun berharap agar masyarakat yang terdampak kemacetan bisa beralih menggunakan transport umum seperti dirinya. Dengan begitu, kemacetan seperti yang terjadi pagi ini bisa berkurang.

"Mungkin kalau semua masyarakat dan pemerintahnya memanfaatkan transport umum ini, harusnya mengurangi kemacetan sih," pungkasnya.

Sama halnya dengan Andi, Rohmat (27), seorang pengguna TransJ, mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan moda transportasi umum TransJ daripada kendaraan pribadi saat buka-tutup arus jalan terjadi selama KTT ASEAN.

"Iya, soalnya tahu karena ada KTT ASEAN kan. Jadi, ya udah, naik transportasi umum aja," ucap Rohmat saat ditemui di Halte Bundaran Senayan, Jakarta.

Sementara itu, pengguna TransJakarta lainnya, Meidy (35), lebih memilih naik kendaraan umum saat berangkat bekerja. Dia khawatir rekayasa lalu lintas dapat menimbulkan kemacetan ataupun harus memutar jalur karena adanya penutupan jalan.

"Soalnya kan sempet ada informasi kalau jalanan mau ditutup. Kalau TransJakarta sama MRT kan nggak mungkin ditutup. Jadi lebih aman kayaknya. Lebih bisa tepat waktu dari pada bawa kendaraan. Takutnya ada penutupan malah harus muter lagi bisa kena macet gitu," kata Meidy saat ditemui di Halte TransJakarta Tosari, Jakarta Pusat.

Meidy lebih memilih naik kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Meidy mengaku jarang membawa kendaraan pribadi ke kantornya.

"Lebih cepet lebih nyaman sih (naik TransJ dan MRT). Kebetulan rumah juga diakses sama transportasi (umum) jadi lebih milih itu sih," jelas dia.

Halaman 2 dari 2
(eva/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads