Saat ini, masyarakat semakin banyak yang bersedia berbagi pengalaman mereka sebagai peserta program JKN. Salah satunya Herliya Afriani (42), peserta yang menyadari pentingnya keberadaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Dengan berbagi kisah yang dibagikan oleh banyak orang terkait penggunaan layanan kesehatan, perawatan, hingga operasi dengan bantuan JKN, hal ini membuat masyarakat semakin yakin bahwa program JKN sangatlah penting dan bermanfaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya seorang ibu dari lima anak, saya bersyukur karena sudah menyadari akan pentingnya Program JKN ini sejak lama. Sejak sekitar tahun 2018 saya dan suami mendaftarkan diri ke program ini sebagai peserta mandiri, tentunya juga beserta anak-anak. Namun kondisi ekonomi kami yang tidak stabil sempat membuat kami terpaksa menunggak iurannya sehingga kartu kami sempat tidak aktif. Apesnya saat posisi tidak aktif tersebut kami justru sangat membutuhkan kartu JKN, terpaksa saya melahirkan dengan biaya sendiri dan sangat terasa beratnya," ungkap Herliya, dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).
Menurut Herliya, sangatlah merugi jika hingga saat ini masih ada masyarakat yang menganggap bahwa jaminan kesehatan bukanlah hal yang penting. Sudah terbukti dengan apa yang telah ia alami sebelumnya, saat itu ia merasa sangat merugi karena harus membayar biaya kesehatan yang tidaklah murah. Terutama ketika ia menjalani proses persalinan, biaya yang harus ditanggung tentu saja tidaklah murah. Kejadian ini menjadi pemicu bagi Herliya dan suaminya untuk selalu membayar iuran dengan patuh dan tidak ingin mengabaikannya lagi seperti sebelumnya.
"Sebenarnya saat itu kami bukannya tidak berkenan membayar tapi memang kondisi ekonomi kami yang tidak memungkinkan. Tapi kami sekarang jadi paham bahwa jaminan kesehatan adalah bagian dari prioritas, sehingga bagaimanapun kondisi ekonomi kami maka jaminan kesehatan tetap akan kami dahulukan. Tidak masalah terdaftar di kelas tiga sekalipun yang penting memiliki jaminan kesehatan, ingat saja bahwa sakit itu tidak ada satupun yang bisa prediksi, apalagi sebagaimana parahnya pun tidak bisa kita pastikan terutama biaya yang mungkin keluar untuk pengobatan yang perlu dijalankan," jelas Herliya.
Herliya juga mengungkapkan harapannya agar peserta lain juga dapat menyadari pentingnya jaminan kesehatan, sehingga saat mereka membutuhkannya, mereka tidak akan dilanda kebingungan atau kecemasan terkait dengan proses pengobatan, terutama dalam hal biaya. Selain itu, ia berharap dapat terus membayar iuran dengan disiplin dan sesuai tenggat waktu maksimal, sehingga mereka tidak akan mengalami penonaktifan kartu JKN seperti yang pernah dialaminya sebelumnya.
"Saya dan keluarga akan terus mengandalkan Program JKN untuk kesehatan kami sekeluarga, saya juga tidak segan bercerita bagaimana pengalaman saya menggunakan kartu JKN untuk berobat serta saya juga tidak segan memastikan orang terdekat saya untuk terdaftar aktif di program ini. Toh saya juga sudah merasakan bagaimana bermanfaatnya program ini untuk melindungi kita apabila kita sakit. Memang terkadang seseorang harus mengalami secara langsung dulu baru bisa percaya terhadap sesuatu, tapi untuk yang satu ini jangan sampai lah harus merasakan sakit yang cukup berat dulu dan membutuhkan biaya besar dulu untuk berobat baru percaya dengan manfaatnya program ini. Semoga cerita atau berbaginya kisah pengguna kartu JKN sudah cukup membuat masyarakat luas percaya terhadap program ini, termasuk apa yang saya lakukan sekarang ini yaitu berbagi pengalaman menggunakan kartu JKN versi saya," tutup Herliya.
(ega/ega)