Kasatgas Humas Operasi Tribrata Jaya 2023 Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan hal ini dilakukan oleh Satgas Tindak yang di bawahnya ada Subsatgas Anti Drone.
"Polri membentuk Satgas Tindak yang di bawahnya ada Subsatgas Anti Drone guna mengamankan pergelaran KTT ASEAN melalui udara," ujar Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/9/2023).
Ramadhan menjelaskan Subsatgas Anti Drone nantinya bertugas mengamankan ruang udara dari drone-drone liar yang terbang di seputaran area pengamanan atau venue kegiatan KTT ASEAN.
"Subsatgas dan alat-alat yang digunakan sudah kita terapkan dalam pengamanan KTT G20 di Bali, maupun agenda nasional dan internasional lainnya," katanya.
Subsatgas Anti Drone, kata dia, akan memantau pergerakan apabila ada drone yang terbang di area pengamanan dan venue KTT ASEAN, dalam radius sekitar 3 kilometer. Tim subsatgas akan memutus sinyal remote ke drone jika terdeteksi mendekat dalam radius tersebut.
"Tapi, jika terus semakin mendekat, terpaksa akan ditindak dan diturunkan dengan memutus sinyal GPS," jelasnya.
Ramadhan menuturkan terdapat empat drone yang terpantau terbang mendekati radius pengamanan pada hari pertama KTT ASEAN. Namun, drone tersebut masih dimonitor karena tak terbang lebih mendekat ke area pengamanan.
"Kalau hari kedua ini belum termonitor adanya drone liar terbang di sekitar area pengamanan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan, Subsatgas Anti Drone Polri ini mengamankan area ring 3 dan 4 KTT ASEAN. Sementara area ring 1 dan 2 sudah diamankan oleh Paspampres dan TNI AU.
"Sebelum melaksanakan penugasan, kita berkoordinasi dengan Paspampres dan TNI AU yang menggunakan tim Anti Drone dalam pengamanan KTT ASEAN. Ring 1 dan 2 di-back up rekan-rekan TNI, kemudian ring 3 dan 4 di-back up kami Brimob," pungkasnya.
Sebagai informasi, KTT ASEAN digelar di Jakarta sejak 5 hingga 7 September 2023. Sejumlah pengamanan jalur hingga rekayasa lalu lintas juga dilakukan oleh Polri.
Simak Video 'KTT ASEAN 2023: Perkembangan dan Penguatan Kerjasama ASEAN':
(yld/yld)