Adu Perspektif: Menuju Pemilu Empat Capres

Adu Perspektif: Menuju Pemilu Empat Capres

tim20detik - detikNews
Rabu, 06 Sep 2023 13:23 WIB
Jakarta -

Dinamika politik satu bulan menjelang pendaftaran bacapres dan bacawapres Pemilu 2024 membuat peta koalisi partai berubah 180 derajat. Manuver Partai NasDem dan PKB dengan deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memunculkan adanya wacana poros baru capres.

Jauh sebelum manuver politik NasDem dan PKB, Presiden Joko Widodo mengungkap guyonan terkait jumlah pasangan calon presiden pada Pemilu 2024 dalam pertemuan tertutup bersama pimpinan MPR, Rabu (9/8/2023). Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkap guyonan Presiden kemungkinan bisa empat pasang capres dan cawapres.

"Tadi juga kita saling menggoda di antara kami apakah dua pasang, tiga pasang, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa empat pasang katanya," kata Bamsoet di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, seusai pertemuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kata Presiden," sambung Bamsoet.

Muncul wacana poros keempat capres-cawapres Pemilu 2024 hingga isu koalisi PPP, Demokrat, dan PKS untuk Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ditanggapi santai oleh juru bicara Sandiaga Uno Denny H Suryo Prabowo. Denny menekankan pernyataan Sandiaga yang menyebut PPP terbuka bekerja sama politik dengan partai lain.

ADVERTISEMENT

"Apalagi dengan Demokrat, Bang Sandiaga punya hubungan yang sangat dekat dengan Mas AHY. Bersama PKS pun Bang Sandi Uno punya sejarah yang baik dan sama-sama punya sisi keumatan seperti halnya PPP," ujar Denny, Sabtu (2/9).

Meski begitu, Plt Ketum PPP Mardiono mengungkap hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) sampai hari ini tetap mendukung bacapres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Namun partainya bisa saja berubah melalui Mukernas (Musyawarah Kerja Nasional).

"Nah apakah keputusan Rapimnas itu diharamkan untuk berubah, boleh, tetapi ada mekanismenya. Mekanismenya apa, setidaknya ada Rapimnas lagi atau setingkat di atasnya, seperti Mukernas, Musyawarah Kerja Nasional, dan itu harus pula keputusan yang diambil atas kolektif oleh semua pengambil keputusan karena PPP adalah partai Ka'bah," kata Mardiono, Senin (4/9).

Sementara itu, akibat manuver PKB dan NasDem, Partai Demokrat mengumpulkan seluruh pengurus DPP Demokrat pada Senin (4/9). Kepala BPOPKK Partai Demokrat Herman Khaeron membuka peluang terbentuknya poros baru. Hal itu lantaran Herman menilai politik sangatlah dinamis.

"Ya, kita tunggu sajalah ya. Begitu nanti ketika Majelis Tinggi Partai Demokrat memutuskan, itu pasti ada reasoning-reasoning, ada alasan-alasan kenapa harus berkoalisi dengan koalisi A atau koalisi B," kata Herman di DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

"Atau bahkan mungkin politik itu kan sangat dinamis, siapa tahu nanti akan membangun koalisi baru gitu, bisa saja," sambungnya.

Berbeda dengan Demokrat, PAN, yang dari awal sudah mengetahui gelagat Muhaimin Iskandar akan berduet dengan Anies, tidak ingin ambil pusing. Bahkan PAN bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah memperhitungkan nama Erick Thohir jadi pendamping Prabowo.

"Sejalan dengan dinamika politik yang ada, kami yakin peluang Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo semakin kuat. Paling tidak, setelah Cak Imin keluar dari KIM, salah seorang kandidat telah keluar. Dengan begitu, KIM dipastikan akan semakin memperhitungkan Erick Thohir dan menetapkannya dalam skala prioritas," kata Saleh, Minggu (3/9).

Lalu apakah manuver politik yang terjadi akan membuat poros baru? Bagaimana dengan langkah Demokrat selanjutnya? Apakah ini akhir drama politik atau akan ada kejutan baru di jelang pendaftaran bacapres dan bacawapres ke KPU nanti?

Adu Perspektif kali ini mengangkat tema 'Menuju Pemilu Empat Capres' bersama Andi Mallarangeng (Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat), Miftah Sabri (pendukung Sandiaga Uno), Adi Prayitno (Direktur Parameter Politik Indonesia) dan Yandri Susanto (Waketum PAN). Acara disiarkan secara langsung detikcom dari kanal 20detik dan seluruh platform media sosial lainnya, Rabu, 6 September 2023 pukul 20.00 WIB.

(ed/ids)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads