"Itu memang di video adalah siswa kami. Kejadiannya Senin (4 September 2023) sepulang sekolah," ujar Euis, saat ditemui di kantornya dilansir detikJabar, Rabu (6/9/2023).
Euis menegaskan peristiwa tersebut bukan tawuran. Menurutnya para siswa hanya iseng.
"Jadi mereka pulang biasa bareng, katanya pergi ke sekolah juga bareng. Jadi kemarin itu mereka spontan, sambil ngabring, ngobrol, lalu 'hayu ah ke bangunan situ' lalu dari situ kumpul-kumpul, 'ah hayu urang gegelutan atau main-main'. Cuma memang main-mainnya kurang bagus," katanya.
Euis menepis kabar aksi baku hantam tersebut merupakan salah satu syarat untuk masuk geng motor. Kata dia, para pelajar tersebut adalah teman dekat.
"Itu tidak benar (ospek geng motor). Karena kebetulan tadi malam kami bertemu langsung dengan pak kanit, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, pak kades, pak RW, pak Camat, dari Dinas Pendidikan," jelasnya.
Pihak sekolah telah melakukan mediasi bersama para orang tua yang bersangkutan dan pemerintahan setempat. Pada pertemuan tersebut telah membuat surat perjanjian bagi para anak-anak tersebut.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak juga 'Detik-detik 2 Remaja Bercelurit Tewas Tabrak Tiang Listrik di Jakbar':
(rdp/idh)