Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa reformasi birokrasi harus mengurangi kemiskinan. Dia lantas menyinggung daerah yang sering mendapatkan penghargaan tapi angka kemiskinan masih tinggi.
Azwar awalnya mengungkapkan peran pihaknya dalam reformasi birokrasi. Salah satunya dengan menggabungkan 8 unit organisasi lembaga peneliti dan 85 pusat penelitian menjadi 1, yaitu BRIN.
"Jadi gini, pekerjaan KemenPAN-RB ini cukup banyak karena kemarin sedang melakukan reformasi birokrasi di BRIN. Dari 8 unit organisasi lembaga peneliti dan pusat penelitian jumlahnya 85 kemudian dijadikan 1 ini pekerjaan dari KemenPAN-RB untuk bersama-sama," ujar Azwar kepada wartawan di Kantor BRIN, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (5/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi yang lebih penting kami selalu wanti-wanti bagaimana birokrasi ini berdampak ya. Karena sekarang rakyat sudah lama menunggu perubahan birokrasi ini yang dulu sibuk di hulu di administrasi yang bagus dampaknya ini apa," tambahnya.
Singgung Daerah Banyak Penghargaan tapi Kemiskinan Tinggi
Azwar menyinggung arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong birokrasi untuk segera mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan investasi, mendorong pembelian di katalog lokal, peran inovasi, dan digital. Azwar lantas menyinggung daerah yang banyak penghargaan tapi angka kemiskinan masih tinggi.
"Maka kita ingin mendorong arahan presiden, satu segera mendorong birokrasi yang segera mengurangi kemiskinan, meningkatkan investasi, mendorong pembelian di katalog lokal dan peran inovasi dan digitalisasi. Sehingga ke depan kami tidak akan lagi memberikan award ke daerah yang sering dapat penghargaan tapi kemiskinannya masih tinggi. Sering dapat penghargaan tata kelola tapi investasi rendah," ungkapnya.
Azwar mengatakan BRIN menjadi bagian penting untuk mendorong inovasi digital. Azwar menyampaikan BRIN dalam hal ini dapat bersama membangun tol pelayanan dan pencapaian publik yang cepat dan tak berbelit.
"BRIN menjadi bagian penting karena mendorong inovasi tadi dipastikan berdampak. Yang paling penting di BRIN adalah digitalisasi karena dengan digitalisasi sama dengan kita membangun tol pelayanan dan pencapaian publik," jelas dia.
"Kalo Bapak Presiden sudah membangun tol dari Jawa-Sumatera ini luar biasa dirasakan. Rakyat sekarang segera membutuhkan tol pelayanan yang cepat, tidak berbelit. Yaitu tadi dengan reformasi birokrasi (RB) berdampak tadi," tambahnya.
Simak Video 'Tekan Angka Kemiskinan hingga Stunting di Surabaya Ala Eri Cahyadi':